bismillah

Kamis, 30 Desember 2010

Contoh Tugas Makalah Ilmiah "JURNALISTIK INDONESIA"

Bab IV Ilmu Pengantar Jurnalistik
1.Pengertian Jurnalistik

Definisi jurnalistik sangat banyak. Namun pada hakekatnya sama, para tokoh komuniikasi atau tokoh jurnalistik mendefinisikan berbeda-beda. Jurnalistik secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa. Pengertian jurnalistik dari berbagai literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak. Namun jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak.Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers, bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan jurnalistik, dibawah ini adalah definisi dari para tokoh tentang jurnalistik seperti yang di rangkum oleh Kasman dalam bukunya bahwa jurnalistik adalah:F. Fraser Bond dalam bukunya An Introduction to Journalism menyatakan: “Journalism ambraces all the forms in which and trough wich the news and moment on the news reach the public”. Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.M. Djen Amar, jurnalistik adalah usaha memproduksi kata-kata dan gambar-gambar yang dihubungkan dengan proses transfer ide atau gagasan dengan bentuk suara, inilah cikal bakal makna jurnalistik sederhana. Pengertian menurut Amar juga dijelaskan pada Sumadiria. Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya.M. Ridwan, adalah suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuki pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni.
Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja.
Adinegoro, jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Sedang menurut Summanang, mengutarakan lebih singkat lagi, jurnalistik adalah segala sesuatu yang menyangkut kewartawanan.
Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3), jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.Astrid S. Susanto, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.Erik Hodgins (Redaktur Majalah Time), jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan.Dalam buku Kustadi Suhandang, juga terdapa satu pakar lagi yang mendefinisikan pengertian jurnalistik, yaitu A.W. Widjaya, menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peritiwaatau kejadian sehari-hari yang aktualdan factual dalam waktu yang secepat-cepatnya.Sedang menurut Kustadi Suhandang sendiri Kustadi, jurnalistik adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya.Menurut A.Muis dan Edwin Emery yaitu; A.Muis (pakar hukum komunikasi) mengatakan bahwa definisi tentang jurnalistik cukup banyak. Namun dari definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan secara umum. Semua definisi juranlistik memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas). Menurut Edwin Emery juga sama mengatakan dalam jurnalistik selalu harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Dan Emery menambahkan bahwa seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis adalah melaporkan berita. Kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada beritanya.
2. Ruang Lingkup Jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistik sama saja dengan ruang lingkup pers. Dalam garis besar jurnalistik Palapah dan Syamsudin dalam diktat membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu : news dan views (Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”).
News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Stainght news, yang terdiri dari :
a. Matter of fact news
b. Interpretative report
c. Reportage
2. Feature news, yang terdiri dari :
a. Human interest features
b. Historical features
c. Biographical and persomality features
d. Travel features
e. Scientifict features
Views dapat dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :
1. Editorial
2. Special article
3. Colomum
4. Feature article
3. Sejarah Jurnalistik
Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. Itu terbukti pada Acta Diurna sebagai produk jurnalistik pertama pada zaman Romawi Kuno, ketika kaisar Julius Caesar berkuasa.
Sekilas tentang pengertian dan perkembangan jurnalistik, Assegaff sedikit menceritakan sedikit sejarah. Bahwa jurnalistik berasal dari kata Acta Diurna, yang terbit di zaman Romawi, dimana berita-berita dan pengumuman ditempelkanatau dipasang di pusat kota yang di kala itu disebut Forum Romanum. Namun asal kata jurnalistik adalah “Journal” atau “Du jour” yang berarti hari, di mana segala berita atau warta sehari itu termuat dalam lembaran tercetak. Karena kemajuan teknologi dan ditemukannyapencetakan surat kabar dengan system silinder (rotasi), maka istilah “pers muncul”, sehingga orang lalu mensenadakan istilah “jurnalistik” dengan “pers”.
Sejarah yang pasti tentang jurnalistik tidak begitu jelas sumbernya, namun yang pasti jurnaliatik pada dasarnya sama yaitu diartikan sebagai laporan. Dan dari pengertian ada beberapa versi. Kalau dalam dari sejarah Islam cikal bakal jurnalistik yang pertama kali didunia adalah pada zaman Nabi Nuh.
Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum Allah SWT menurunkan banjir yang sangat hebatkepada kaum yang kafir, maka datanglah maiakat utusan Allah SWT kepada Nabi Nuh agar ia memberitahukan cara membuat kapal sampai selesai. Kapal yang akan dibuatnya sebagai alat untuk evakuasi Nabi Nuh beserta sanak keluarganya, seluruh pengikutnya yang shaleh dan segala macam hewan masing-masing satu pasang. Tidak lama kamudian, seusainya Nabi Nuh membuat kapal, hujan lebat pun turun berhari-hari tiada hentinya. Demikian pula angin dan badai tiada henti, menghancurkan segala apa yang ada di dunia kecuali kapal Nabi Nuh. Dunia pun dengan cepat menjadi lautan yang sangat besar dan luas. Saat itu Nabi Nuh bersama oranng-orang yang beriman lainnya dan hewan-hewan itu telah naik kapal, dan berlayar dengan selamat diatas gelombang lautan banjir yang sangat dahsyat.Hari larut berganti malam, hingga hari berganti hari, minggu berganti minggu. Namun air tetap menggenang dalam, seakan-akan tidak berubah sejak semula. Sementara itu Nabi Nuh beserta lainnya yang ada dikapal mulai khawatir dan gelisah karena persediaan makanan mulai menipis. Masing-masing penumpang pun mulai bertanya-tanya, apakah air bah itu memang tyidak berubah atau bagaimana? Hanya kepastian tentang hal itu saja rupanya yang bisa menetramkan karisuan hati mereka. Dengan menngetahui situasi dan kondisi itu mereka mengharapkan dapat memperoleh landasan berfikir untuk melakukan tindak lanjut dalam menghadapi penderitaanya, terutama dalam melakukan penghematan yang cermat.Guna memenuhi keperluan dan keinginan para penumpang kapalnya itu Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air, dan kian kemari mencari makanan, tetapi sia-sia belaka. Burung dara itu hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun (olijf) yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun di patuknya dan dibawanya pulang ke kapal. Atas datangnya kembali burung itu dengan membawa ranting zaitun. Nabi Nuh mengambil kesimpulan bahwa air bah sudah mulai surut, namun seluruh permukaan bumi masih tertutup air, sehingga burung dara itu pun tidak menemukan tempat untuk istirahat demikianlah kabar dan berita itu disampaikan kepada seluruh anggota penumpangnya.Atas dasar fakta tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia. Bahkan sejalan dengan teknik-teknik dan caranya mencari serta menyiarkan kabar (warta berita di zaman sekarang dengan lembaga kantor beritannya). Mereka menunjukan bahwa sesungguhnya kantor berita yang pertama di dunia adalah Kapal Nabi Nuh.
Baik hikayat Nabi Nuh menurut keterangan Flavius Josephus maupun munculnya acta diurna belum merupakan suatu penyiaran atau penerbitan sebagai harian, akan tetapi jelas terlihat merupakan gejala awal perkembangan jurnalistik. Dari kejadian tersenut dapat kita ketahui adanya suatu kegiatanyang mempunyai prinsip-prinsip komunikasi massa pada umumnya dan kejuruan jurnalistik pada khususnya. Karena itu tidak heran kalau Nabi Nuh dikenal sebagai wartawan pertama di dunia. Demikian pula acta diurna sebagai cikal bakal lahirnya surat kabar harian.
Seiring kemajuan teknologi informasi maka yang bermula dari laporan harian maka tercetak manjadi surat kabar harian. Dari media cetak berkembang ke media elektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa radio. Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berupa media audio visual yaitu TV (televisi). Media informasi tidak puas hanya dengan televisi, lahirlah berupa internet, sebagai jaringan yang bebas dan tidak terbatas. Dan sekarang dengan perkembangan teknologi telah melahirkan banyak media (multimedia).

Contoh Tugas Makalah Ilmiah "JURNALISTIK INDONESIA"

Bab III Dasar – Dasar Jurnalistik

Pengertian Jurnalistik
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis.
Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.
1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.
Informasi : News & Views
Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).
Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l. berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news), dan sebagainya.
Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.
Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
Penyusunan Informasi
Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.
Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
Teknis pembuatannya terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:
1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.
3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.
4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.
Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).
Penyebarluasan Informasi
Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.
Media Massa
Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).
Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.
Produk Utama Jurnalistik: Berita
Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature.
Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.
Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Contoh Tugas Makalah Ilmiah "JURNALISTIK INDONESIA"

Bab II Pengertian Jurnalistik: Ragam Definisi Jurnalistik

Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian.
1. Jurnalistik : yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
2. Jurnalistik: “kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya”. (Kamus Umum Bahasa Indonesia).
3. Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada. (Ensiklopedi Indonesia).
4. Jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting dan menyebarkan berita dan karangan utuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi. (Leksikon Komunikasi).
5. Jurnalisme: profesi pengumpulan, penulisan, editing, penerbitan berita, seperti untuk surat kabar dan cetak lainnya dan media penyiaran. Jurnal: catatan harian & harian, maka kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk sebuah surat kabar, catatan dicetak melanjutkan. (Webster's New World: Kamus Media dan Komunikasi).
6. Jurnalisme adalah kerajinan menyampaikan berita, material deskriptif dan komentar melalui spektrum pelebaran media. Ini termasuk surat kabar, majalah, radio dan televisi, internet dan bahkan, baru-baru ini, ponsel ini. (Wikipedia).
7. Wartawan adalah pendudukan mengedit dan menulis surat kabar dan majalah. (Tower Webster Dictionary)
8. Jurnalistik adalah proses kegiatan mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa. (Asep Syamsul M. Romli. 2003. Jurnalistik Dakwah. Bandung: Rosda).
9. Jurnalisme mencakup semua bentuk di mana dan melalui mana berita dan saat itu berita jangkauan publik. (F. Fraser Bond).
10. Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya. (M. Djen Amar).
11. Jurnalistik adalah suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuki pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni. (M. Ridwan).
12. Jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. (Onong U. Effendi).
13. Jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. (Adinegoro).
14. Jurnalistik adalah segala sesuatu yang menyangkut kewartawanan (Summanang).
15. Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran. (Roland E. Wolseley).
16. Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. (Astrid S. Susanto).
17. Jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan. (Erik Hodgins).
18. Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peritiwaatau kejadian sehari-hari yang aktualdan factual dalam waktu yang secepat-cepatnya. (A.W. Widjaya).
19. Definisi tentang jurnalistik cukup banyak. Namun dari definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan secara umum. Semua definisi juranlistik memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas). (A. Muis).
20. Dalam jurnalistik selalu harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis adalah melaporkan berita. Kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada beritanya. (Edwin Emery).
21. Jurnalistik mencakup kegiatan seluruh umat manusia, dan menantang untuk intelek. Jurnalisme meliputi bidang mulai dari pelaporan dengan kata-kata dan foto-foto untuk mengedit, dan dari koran ke televisi. Wartawan adalah mata, telinga dan rasa ingin tahu masyarakat dan harus begitu luas dalam pandangan mereka bahwa mereka dapat menerjemahkan peristiwa di berbagai bidang. (Crump Spencer).
22. Jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta & melaporkan peristiwa (Mac Dougall)
23. Jurnalistik atau jurnalisme berasar dari kata Journal: catatan harian. Catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari kata latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan Jurnalistik. (Hikmat & Purna,a Kusumaningrat).
24. Jurnalistik adalah kepandaian yang praktis, objek di samping objek-objek ilmu publisistik, yang mempelajari seluk beluk penyiaran berita dalam keseluruhannya dengan meninjau segala saluran, bukan saja pers tapi juga radio, TV, film, teater, rapat-rapat umum dan segala lapangan. (Adinegoro)
25. Jurnalistik merupakan penulisan tentang hal-hal yang penting dan tidak kita ketahui. (Leslie Stephen)
26. Jurnalistik adalah pengiriman informasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan benar, seksama dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir, yang selalu dapat dibuktikan. (Erik Hodgins)
27. Jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusuri dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya. (Kustadi Suhandang)
28. Jurnalistik atau jurnalisme merupakan pekerjaan kewartawanan untuk mengumpulkan, menulis, mengedit dan menerbitkan berita di dalam surat kabar. (Martin Moenthadi).
29. Pengertian jurnalistik menurut ilmu publisistik adalah hal-hal yang berkaitan dengan menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa sehari-hari yang umum dan actual dengan secepat-cepatnya. (Amilia Indriyati).

Contoh Tugas Makalah Ilmiah "JURNALISTIK INDONESIA"

Bab I Pengenalan


Pada saat ini Jurnalistik telah menjadi salah satu bidang jurusan paling terfavorit atau pilihan nomor satu selain sebagai kegemaran kaula muda hingga saat ini, nyatanya adalah kita dapat memperhatikan banyaknya kaula muda yang menjadi anggota blogger mania dan tidak hanya itu saja “karya tulis” yang mereka hasilkan akan tetapi juga ada yang menjadi seorang photographer yang kemana selalu saja menenteng camera DSLR dan POCKET. Hal ini merupakan bukti nyata kalau bahwasannya kaula muda lebih menggandrungi kehidupan sebagai seorang jurnalistik, akan tetapi ironisnya adalah tidak sedikit pula kaula muda yang salah memaknai apa itu jurnalistik dalam makna yang sebenarnya.
Untuk itu lah saya akan kemukakan apa itu jurnalistik dan apa – apa saja yang menjadi dasar – dasar di dalam jurnalistik itu sendiri dari setiap sumber yang dapat di percaya akan kebenarannya.
Banyak sudah kaula muda yang menyalah gunakan jurnalistik sebagai media perusak tidak perduli itu melalui media cetak atau pun juga media elektronik bahkan saat ini sudah ada yang lebih maju yaitu media online internet yang dimana setiap orang dapat mengaksesnya melalui telepon genggam atau handphone yang memiliki kapasitas hampir menyerupai komputer.
Bisa dikatakan juga kalau bahwasannya dunia jurnalistik ini sangat lah mempengaruhi kehidupan dan psikologis massa seperti Teori Hypodermic (Teori Jarum Suntik) yang dapat mempengaruhi sistem jaringan otak manusia melalui pesan – pesan yang diberikan langsung kepada massa tanpa adanya feed back (umpan balik) dari komunikan, karena selain sebagai jurnalistik kita juga dianggap sebagai komunikator yang berpotensi menyebarkan aksi layaknya virus yang menyebar dengan sangat cepat tanpa adanya antiserum. Jurnalistik dikatakan sangat mempengaruhi dalam kehidupan manusia ialah dikarenakan jurnalistik merupakan wadah aspirasi dari setiap individu (Vox Populli) atau juga bisa disebut sebagai suara masyarakat.

Kamis, 02 Desember 2010

UKM MAPALA UMSU "Exclusive Interview"



  Pada awalnya UKM ini berdiri di dalam dua Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadyah Sumatera Utara "UMSU", namun pada tanggal 8 April 1994 pihak dari universitas memberikan perintah untuk menyatukan kedua kubu tersebut yang kini kita kenal dengan nama MAPALA UMSU. Dan para pelopor / pendiri-pendirinya terdiri dari 14 orang salah satunya adalah perempuan, dan juga salah satu dari mereka yang kini telah berpulang kepada sang ESA "Innalillahi wa'innailaihi razi'un".

  Kegiatan yang mereka kembangkan juga sangat membanggakan sehingga mendapatkan penghargaan terbaik dari Menteri Lingkungan Hidup R.I. pada tahun 2010. Dengan mengadakan Materi Lanjutan "setelah para pendiri terdahulu", Pendidikan "Desa Terbangun",Reboisasi "penghijauan", Hari Lingkungan Hidup, Hari Bumi "yang di dukung dari para kalangan seperti : TESIS (Teater Sisi), SATMA PP UMSU (Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila UMSU), BEM FISIP UMSU, serta sejumlah Mahasiswa dari berbagai Fakultas", GAM (Gelar Aksi Mapala) "yang baru-baru ini telah diselenggarakan pada selasa s/d sabtu 09 s/d 13 november 2010 di Jln. Mukhtar Basri no.3 - Kampus UMSU", dll.

  Menurut narasumber MUBES "Musyawarah Besar" akan diadakan secepatnya, karena rencana mereka, mereka akan membuka pendaftaran untuk penerimaan anggota/angkatan baru pada bulan Desember 2010 ini.


NB:
SAYA MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN DIDALAM ARTIKEL SAYA INI, KARENA DARI SETIAP KETERANGAN NARASUMBER YANG KINI ADA SEDIKIT YANG SAYA KEMBANGKAN MENURUT FAKTA NYATA YANG SAYA KETAHUI SENDIRI..
MOHON DIMAKLUMI

Nara Sumber:
Awank "Pak Men / Black" Malakian, salah seorang personil MAPALA UMSU....
Cheer's..........................

Kamis, 25 November 2010

itu Dulu.. Sekarang..

ahli falsafah / pemikir sebenarnya hanyalah seorang pengkhayal / pembual paling terbesar di dunia ini, jadi jika kita gabungkan antar sains / ilmu pengetahuan dan agama, maka belum tentu kedua’a itu menganut paham kontradiksi, bisa saja kedua hal tersebut memiliki satu kesimpulan yang sama….
jujur aku dulunya adalah atheisme namun sekarang aku sadar kalau TUHAN itu ada dan akan selalu eksis di dunia dan di dalam diriku….
pada saat aku sakit tanpa adanya penyebab apapun alias lumpuh total namun aku dinyatakan sehat oleh dokter lantas dokter di tempat aku dirawat hanya cukup mengatakan dengan tenang seperti ini “JIKA KAMU MAU BERNIAT UNTUK BERWUDHU DAN SHALAT MAKA KAMU PASTI BISA BERGERAK, SEMUA DIKARENAKAN KEHENDAK-NYA”, lantas aku coba niat dan berwudhu lantas melakukan shalat, alhasil ALHAMDULILLAH aku bergerak kembali normal, dan kalian harus tau berapa lama aku terus terbaring, aku terbaring selama 3 bulan di tempat tidurku..
aku percaya TUHAN itu ada….
kalian boleh berasumsi seperti apa yang kalian ketahui..
tapi ingat satu hal yang pastiilmu ketuhanan tidak akan pernah di cerna oleh ilmu pengetahuan yang hanya sebatas birokrasi dengan bukti nyata yang masih diragukan akan kebenarannya…
jika kita adalah tuhan maka kita harus mampu menciptakan sesuatu tanpa harus menyentuhnya donx…
dan tidak boleh meniru meski itu hanya secuil…
kenyataannya adalah semua pemikiran pemikiran para ahli filsafat selama ini hanya lah sebatas pengembangan dari seseorang yang sedang putus asa terhadap keadaan yang selalu menimpa dirinya selama ia hidup…
mereka itu pemikir BODOH…..!!!!!
kita boleh menjadi seorang pemikir..
tapi kalau kita bisanya hanya berpikir dan berpikir akan sesuatu, kapan semua itu akan terwujud….????!!!!
jika kita semua adalah tuhan maka prediksi apa yang kita ketahui kedepan, apa yang akan terjadi, kita pasti tidak mengetahuinya kan, itu karena kita bukan tuhan dan jika kita memiliki sebuah prediksi tentang apa yang akan terjadi kedepan nanti, maka pasti lah itu tidak pernah berjalan dengan sempurna bahkan selalu meleset…
itu lah yang sering dilakukan oleh mereka para pemikir budiman, demi menaikkan nama dan malu jika mengakui sesuatu yang ESA itu lebih benar, maka mereka berteori dengan kenyataan tunggal yang dimana masih di pertanyakan akan kebenarannya di dunia ini…..
ingat lah ini:
” MANUSIA HIDUP HILANG KEMANUSIAAN DAN MANUSIA MATI KEHILANGAN KETUHANAN “.
semua jawaban sebenarnya hanyalah pada saat kematian itu menjemput kita…..
THANKS GOD YOU RISIN’ MY LIFE BEFORE I’m LIVIN’ THIS WORLD……
please think about that guys….
Cheer’s……

Selasa, 14 September 2010

DEFINISI PART 1 "PEMENANG"

"PEMENANG"

Definisi akan hal "PEMENANG" diatas menurut saya secara pribadi adalah siapa yang menentukan seseorang atau kelompok yang paling terkalah didalam sejarah hidupnya... ( akan tetapi semua itu berdasarkan tanda kutip atau menurut sudut pandang kalian sendiri bagaimana menanggapinya ).....
Smua  ini pasti lah membutuhkan sebuah alasan didalamnya, karena takkan mungkin sebuah opini atau pendapat yang telah dilontarkan atau pun juga yang telah dipertunjukkan takkan mungkin tidak memiliki sebuah alasan yang konkrit didalamnya, jika tidak, bagaiamana seseorang dapat menjelaskan bagaimana hal itu dapat terjadi...
Disini saya ingin mengambil sedikit-banyaknya dari sebuah HUKUM SEBAB - AKIBAT, karena apa..? karena takkan mungkin ada akibat jika tak ada sebab terlebih dahulu begitu juga sebaliknya...

Aku katakan mengapa PEMENANG merupakan suatu tindakkan menuju kesebuah kekalahan...?
Aku mengatakan demikian bukan berarti aku tak ingin menjadi seorang pemenang, aku sangat ingin sekali menjadi seorang pemenang akan tetapi bukan untuk diriku sendiri, melainkan untuk sebuah motivasi kepada teman-teman sekalian yang dimana kalian memiliki jiwa pesimis mutlak Highest syndrome pesimistic...
Kalian pasti lah telah mengenal sangat dekat dengan yang namanya pertandingan, perlombaan, pertarungan, serta hal-hal lain sejenis dan sederajat dengan semua itu. Dan aku juga yakin kalian tidak hanya mengenalnya akan tetapi kalian pasti pernah melakukan atau terjerumus didalamnya.

Dari hal tersebut lah mengapa aku katakan kalau PEMENANG itu merupakan suatu tindakkan menuju kekalahan yang sangat menyakitkan, karena apa, itu semua dikarenakan ketika kita dinobatkan sebagai PEMENANG kita sebenarnya dianggap sebagai yang terkalah, yaitu kalah dalam segala bidang, memang benar hal tersebut dapat membanggakan bagi kita akan tetapi pernahkah kalian merasakan sebuah kebahagiaan setelah itu semua terlalui oleh waktu, bagaimana nasib para pesaing atau lawan yang memang lebih berpotensi dibandingkan kita namun kalah dikarenakan sesuatu hal yang memang menuntut dia untuk tidak membolehkan dia untuk menang dari kita...
Penjelasan untuk itu semua ialah yaitu dikarenakan mahu kah kalian atau kita untuk hidup sendiri diatas kemenangan dan kejayaan yang memang kita raih dengan susah payah...? Coba kita berpikir sejenak bagaimana jikalau kita terus-terusan menjadi seorang PEMENANG hingga akhirnya banyak yang menjauh dari kita dikarenakan sudah jenuh dengan segala kemenangan yang selalu kita raih, hingga akhirnya kita tinggal sendiri tanpa siapa-siapa dan menjadi jenuh akan semua hal ini..
Itu lah mengapa aku katakan PEMENANG itu merupakan kekalahan yang mutlak......

Sekali lagi saya tegaskan bukan berarti saya tak menginginkan kemenangan tersebut, saya sangat lah menginginkan hal itu namun saya ingin kita menang bersama-sama berada diatas puncak kejayaan bersama sambil bergandengan tangan dengan eratnya dan jangan sampai terlepas meskipun itu sangat berat...

Oleh karen itu pula lah mengapa banyak yang mengatakan kalau menang kalah itu biasa selama kita memiliki jiwa besar seorang kesatria, yang dimana mampu menerima kekalahan dari suatu persaingan dan mampu mengalah untuk menang jilka itu perlu kita lakukan demi lawan atau saingan yang kita anggap lebih pantas untuk mendapatkannya, dan mampu melawan atau mengalahkan rasa sombong didalam diri kita jikalau kita dinobatkan sebagai  PEMENANG didalam hidup kita yang sebenarnya tak pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya...


Orang yang mampu mengusai dirinya untuk menjadi lebih baik lah merupakan seorang PEMENANG sejati didunia ini menurutku...
"Seorang Pemberani Belum Tentu Seorang PEMENANG Akan Tetapi Seorang PEMENANG Sudah Pasti Dianggap Sebagai Seorang Pemberani"


Cheer's......................................................

Selasa, 31 Agustus 2010

Believe In.......

Bridge:Your Live For Your Mom....
But You Die For Your GOD....

Verse:
I Believe In GOD ON HEAVEN
We Have A Life
Absolutly We Die Then
No More Life For The Second
When You Die
You'll Got No Chance

Back to the bridge (2x) and then back to the verse..

My Life Was Suffering For LORD ON HEAVEN.......

Kemerdekaanku – Kemerdekaanmu

Kemerdekaanku – Kemerdekaanmu


MERDEKA………………………….!!!!!!!!!!!!!!!!


Senang hari ini aku rasakan, semarak kibaran sangsaka Merah – Putih di sepanjang jalan yang membentang.

Haru terasa yang diikut sertakan bumbu semangat jiwa sang Pemuda – Pemudi dari setiap kalangan Ras Suku Bangsa yang ada.

64 Tahun sudah kita lewati bersama.

Banyak kisah yang sudah terjalin di antara kita, suka - duka tinggi bersama alami semua yang ada.

Kini bukan saatnya kita berperang dengan menggunakan amunisi yang memakan korban jiwa.

Kembangkan lah Edukasi demi menjaga harga diri sang Ibu Pertiwi.

Perluas inovasi dan imajinasi melalui kreatifitas yang tiada henti, yang kini menjadi Potensi di dalam diri ini.

Singsingkan lenga baju, bersama kita menuju ke kehidupan baru yang dengan senantiasa menunggu di ujung penjuru.

Mari bersama kita wujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya, bukan karena Negara kita ini lemah dalam hal materi, akan tetapi hingga sekarang mereka masih saja memandang sebelah mata terhadap kita.

Mari bersama kita memberantas Kebodohan dan Kemisikinan yang kini sedang menjangkit teman – teman kita yang masih tertinggal jauh di pelosok Negeri ini yang hingga kini belum terjamah oleh tangan – tangan sang penguasa.

Maaf sebelumnya bagi semua, bukan maksudku untuk menjatuhkan menurunkan semangat juang yang kini sedang kita rasakan…!!!

Akan tetapi hal ini aku sampaikan agar sluruh Bangsa INDONESIA dapat merasakan apa itu yang dinamaka KEMERDEKAAN.

Mari kita sambungkan JURANG PEMISAH diantara kita demi menjaga kebersamaan dan nasib BANGSA kedepan.

MERDEKA………………………….!!!!!!!!!!!!!!!!

Minggu, 29 Agustus 2010

Jumat, 20 Agustus 2010

ROCKET ROCKERS - LOST HEART TOUR

(VERSE)
from all the promises
I have to through it on the phone
this is the only job and I promise I'm coming home

and time is running slow
its been a week turn the last thin'
you've been busy with your job
I'm still holding my guitar stage by stage

(BRIDGE)
as I far from home
stay on the bus
I can't sleep at night without you here
laying next to me

so please forgive me
you have to trust me
let the way again and I'll be singing about you

(CHORUS)
this month I would be on tour
and I'm sorry I'm sorry
cause I've never been that by your side
when you really need me

wish this hadn't be so hard
it sucks when we've to be apart
and you know
the one thing you have to know
that my heart is yours still

Rabu, 04 Agustus 2010

EINTERNESTRO - CAFE

"EINTERNESTRO - CAFE"







This Concept Would Be Like This Place....... It's Coming Soon........
Inside and Outside.....

And all many entertainments we give all you need it were right here.....












We provide all the taste and entertainment that can refresh your soul from all the busyness that has exhausted every day you go through this ...
We are willing to offer cheaper prices for you all and this will be different from others ...
We hope you all feel the satisfaction after the exit from where we are not how this .....
Profuse thanks for all your all's willingness to set aside a time to our place ....
Coffee Shop and All Kinds Of Tofu here....
Also provides various types of cuisine associated with the idea and also not behind the various types of coffee we sell here as well ....












That's all.....
And the others is would coming soon....


Cheer's........

Rabu, 07 Juli 2010

lagi dan lagi terus terulang kembali hal yang sama...

sadarkah atau tanpa sadarkah..

mengapa yang dapat merubah kita akan tetapi tak pernah dapat merubah dirinya sendiri ya...!!!!?
TANYA KENAPA....!!!!?

selalu mengatakan jangan pernah mau untuk jatuh dilubang yang sama, akan tetapi apa kenyataannya..? sangat lah ironis!!!
kita bisa dan mampu berubah apa bila ada yang mendukung kehidupan kita selama ini, namun ironisnya ialah mengapa yang menghimbau selalu tak pernah sadar apa bila memiliki kesalahan yang besar..?
memang benar kalau bahwasannya manusia itu bukan lah makhluk yang sempurna, kita takkan pernah luput dari yang namanya kesalahan didunia ini...

kenyataannya adalah dimana seorang anak manusia yang selalu saja menghimbau kepada seseorang untuk merubah sikapnya agar lebih baik kedepannya, dikarenakan bertaubat sangatlah sulit untuk dilakukan dan bukan berarti dia yang menyuruh kita untuk berubah merupakan sesosok insan yang baik...!!!!!? BUKAN.......!!!!!
karena dia juga sering terjauth dilubang yang sama setiap kali mengambil keputusan, selalu memprioritaskan hal yang dimana sebenarnya dapat ditunda.. sedangkan yang diabaikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupannya sendiri...
jika sudah terjadi kemana kah kita mau mengadu.........!!!!!!!!!!
!?????


TEMANKAH, ORANG SEKITAR KITA KAH, ORANG TUA KAH, PACAR KITA KAH, ATAU APARATUR PEMERINTAHANKAH.....!!!!!?
terserah yang mana aja yang mau kalian pilih untuk mengadu...

there's only GOD can we trust..
tapi kan bukan berarti TUHAN AKAN SUKA AKAN HAL INI, karena kita selalu mengeluh kesah kepada-Nya setiap masalah terjadi, padahal semua masalah bisa kita atasi apa bila kita mampu mengambil keputusan yang benar bagi kehidupan kita...


tolong berikan sedikti opini kalian untuk membangun kisah ini...


Cheer's......................

Minggu, 04 Juli 2010

When You Passed Away

When You Passed Away


VERSE (Rapp)

God Help me please, Let me searching my own self..
Which one i choice to Your Rising Way i need to becomed..
'Cause i leave in this world is just for a while i only had..
A man can only once in this world..
And all Sinners should to be dead, but if y'all don't ever want going to the Hell..
Just come with  me..
I'll brought you to Heaven we want before..
You want a good Life, so prepare yourself by some Evils would come to your life..


VERSE (Singer)

Being wasted their time away..
By attending to worldly affairs..
How many really care to cultivate before they death..
Once again wasted they time..
Please be Mind Full Of God..
Just as though your trying yourself..
Your Lead from burnig..

CHORUS


Passed Away.....
When You Passed Away.....
(I really don't know how many times this is shit..? :) )







Selasa, 08 Juni 2010

Sistem Politik Indonesia

Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan merubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.

Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.

Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_politik

A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia

1. Pengertian sistem Politik di Indonesia

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara

1. Pengertian sistem politik

a. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

b. Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

c. Pengertian Sistem Politik

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng

2. Macam-macam Sistem Politik

3. Sistem Politik Di Berbagai Negara

a. Sistem Politik Di Negara Komunis :

Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

b. Sistem Politik Di Negara Liberal :

Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas

c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :

Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

1. Ide kedaulatan rakyat

2. Negara berdasarkan atas hukum

3. Bentuk Republik

4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi

5. Pemerintahan yang bertanggung jawab

6. Sistem Perwakilan

7. Sistem peemrintahan presidensiil

1. 4. Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri

a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah

b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik

c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan.



http://kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/2009/01/sistem-politik-indonesia.html

http://blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/semester-2/sistem-politik-indonesia/

"PENGANTAR SISTEM POLITIK INDONESIA: MENGAPA SISTEM POLITIK INDONESIA SELALU BERUBAH?"

http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com


“PENGANTAR SISTEM POLITIK: MENGAPA SISTEM POLITIK INDONESIA SELALU BERUBAH?”
Arti kata politik selama ini belum memiliki definisi yang seragam. Walaupun ilmu politik masih bergulat dalam menciptakan konsep tunggal tentang politik, hal ini bukan berarti kita perlu menyesalinya. Bahkan kita patut bersyukur bila mengingat kembali akan hakekat keberadaan ilmu sosial dan humanis merupakan pembuktian bahwa tidak ada satupun kebenaran mutlak dalam menjawab suatu masalah. Kebenaran mutlak yang selalu diagung-agungkan ilmu sains murni seperti ilmu biologi, fisika, dan lainnya.
Artinya, sangatlah wajar bila kita berbicara politik dengan melibatkan berbagai definisi berdasarkan sudut pandang kita tentang politik, misalnya melalui tinjauan konflik, perdamaian, kontrol, kekuasaan, atau lainnya. Pada akhirnya sudut pandang yang paling memungkinkan, meliputi segala definisi tentang politik akan membutuhkan pendekatan menyeluruh dengan menggabungkan keseluruhan tinjauan tersebut. Munculnya pendekatan sistem merupakan upaya paling komprehensif dalam melibatkan berbagai definisi politik yang ada secara interaktif.
Sementara itu, pendekatan sistem berusaha menimbulkan pemahaman terhadap politik bukan hanya dari perspektif kelembagaan atau institusi yang ada saja. Akan tetapi, sistem politik selalu bergerak dinamis, melibatkan fungsi dan lingkungan internal dan eksternal. Akibatnya, sistem politik di suatu negara akan bersinggungan dengan sistem politik di negara lain, begitu pula sebaliknya.
Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun demikian, kekhasan sistem politik Indonesia belum dapat dikatakan unggul bila kemampuan positif struktur dan fungsinya belum diperhitungkan sistem politik negara lain.
Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan institusi-institusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan eksternal sebagai batasan atau boundaries dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami terlebih dahulu.
Lingkungan internal akan sangat dipengaruhi oleh budaya politik bangsa Indonesia. Sedangkan budaya politik sendiri merupakan wujud sintesa peristiwa-peristiwa sejarah yang telah mengkristal dalam kehidupan masyarakat, diwariskan turun temurun berupa tatanan nilai dan norma perilaku. Sementara itu, lingkungan eksternal sedikit banyak mempengaruhi lingkungan internal ketika transformasi budaya berlangsung akibat peristiwa sejarah semisal penjajahan kolonial maupun bentuk “penjajahan” budaya pop (pop culture) di era globalisasi.
Mempelajari sistem politik suatu negara tidak dapat dan tidak pernah berdiri sendiri dari sistem politik negara lain, setidaknya itulah maksud implisit yang diutarakan David Easton melalui pendekatan analisa sistem terhadap sistem politik. Sampai kemudian, Gabriel Almond meneruskannya ke dalam turunan teori sistem politik yang lebih konkrit, yaitu menggabungkan teori sistem ke dalam struktural-fungsional, barulah kita mendapatkan pemahaman bagaimana sistem politik seperti di Indonesia berinteraksi dengan sistem politik lainnya.
Akhirnya, mengingat sebegitu luas pembicaraan mengenai sistem politik, maka layaknya suatu sistem, saya akan ciptakan terlebih dahulu batasan-batasannya, yaitu mengenalkan kedua pendekatan terhadap sistem politik baru kemudian menganalisis sistem politik Indonesia. Oleh karena itu subbab pertama membahas pendekatan sistem politik dari teori behavioral. Subbab kedua melanjutkan bahasan pendekatan sistem politik dari sudut teori struktural-fungsional, dan
1
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
subbab terakhir akan memfokuskan pada arti penting sejarah dalam mempelajari sistem politik Indonesia.
Pendekatan Teori Behavioral Sistem Politik
Adalah David Easton (1953), seorang ilmuwanpolitik dari Harvard University, memperkenalkan pendekatan analisa sistem sebagai metode terbaik dalam memahami politik. Di kalangan ilmuwanpolitik yang menganut tradisi pluralis, teori Easton yang bersifat abstrak berpengaruh sampai akhir tahun 1960-an (lihat Harold Laswell dan Robert Dahl). Kaum pluralis mengingkari berbicara dengan konteks spesifik. Sedangkan ilmuwanpolitik kontemporer berkeinginan untuk menciptakan teori umum dengan melihat masalah lebih konstekstual.
Sebagai pendukung setia aliran behavioralisme, Easton berusaha keras mengantarkan politik menjadi ilmu setara dengan ilmu alam dengan mengembalikannya ke dalam kaidah-kaidah saintifik seperti generalisasi, abstrak, validitas, dan sebagainya untuk mengukur tingkah laku politik seseorang. Hasrat kuat untuk memunculkan politik sebagai ilmu pengetahuan (science) ditempuh dengan cara menciptakan model abstrak, mempolakan rutinitas dan proses politik secara umum. Model seperti ini menurut Easton, memiliki tingkat abstraksi saintifik sangat tinggi, sehingga generalisasi politik sebagai ilmu akan tercapai. Menurut Easton, politik harus dilihat secara keseluruhan, bukan hanya berdasarkan kumpulan dari beberapa masalah yang harus dipecahkan.
Easton menganggap politik sebagai organisme, memperlakukannya sebagai mahluk hidup. Teori Easton berisi pernyataan tentang apa yang membuat sistem politik beradaptasi, bertahan dan bereproduksi, dan terutama, berubah. Easton menggambarkan politik dalam keadaan selalu bergejolak, menolak ide “equilibrium,” yang mempengaruhi teori politik masa kini (lihat teori institusionalisme). Lebih jauh, Easton menolak ide bahwa politik dapat dipelajari dengan melihat berbagai tingkatan analisis. Oleh karena itu, abstraksi Easton dapat diterapkan untuk kelompok apapun pada waktu kapanpun.
Hasil karya pemikiran Easton mengenai model sistem politik dapat ditemukan di tiga volume buku yaitu: “The Political System” (1964); “A Framework for Political Analysis” (1965); dan yang paling penting adalah “A Systems Analysis of Political Life” (1979).
Fokus perhatian Easton bersumber pada pertanyaan mengenai bagaimana mengelola sistem politik agar tetap utuh dalam situasi dunia yang penuh gejolak dan rentan pada perubahan. Dalam menjawab pertanyaan ini, Easton meyakini akan pentingnya melakukan penelitian akan bagaimana sistem politik berinteraksi dengan lingkungannya, baik di dalam maupun di luar lingkup masyarakat.,
Secara sederhana Easton mengungkapkan bahwa memahami sistem politik sama seperti halnya memahami sistem lain seperti ekonomi, yang kesemuanya merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar. Namun demikian, sistem politik menurut pandangan Easton bersifat khusus, karena memiliki kekuatan membuat keputusan yang mengikat semua anggota dalam sistem.
Perbedaan satu sistem politik dengan sistem politik lainnya dapat dipisahkan melalui tiga dimensi: polity, politik, dan policy (kebijakan). Polity diambil dari dimensi formal politik, yaitu, struktur dari norma, bagaimana prosedur mengatur institusi mana yang semestinya ada dalam politik. Politik dari dimensi prosedural lebih mengarah pada proses membuat keputusan, mengatasi konflik, dan mewujudkan tujuan dan kepentingan. Dimensi ini melingkupi beberapa isu klasik yang berkaitan dengan ilmu politik, seperti siapa yang dapat memaksakan kepentingannya? mekanisme seperti apa yang berlangsung dalam menangani konflik? dsbnya. Dan terakhir adalah policy sebagai dimensi politik, melihat substansi dan cara pemecahan masalah berikut pemenuhan tugas yang dicapai melalui sistem administratif, menghasilkan keputusan yang mengikat bagi semua. Easton berpendapat bahwa definisi politik dari ketiga 2
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
dimensi ini terbukti lebih efektif, terutama untuk memahami realitas politik dalam upaya memberikan pendidikan politik.
Fokus pendekatan sistem berawal pada adanya tuntutan, harapan, dan dukungan, sebagai prasyarat sebelum memasuki proses konversi dalam sistem politik. Setelah melalui proses konversi barulah keluar keputusan mengikat seluruh anggota masyarakat dalam bentuk hukum ataupun perundangan. Hukum dan perundangan tersebut, pada gilirannya, akan menciptakan reaksi berupa opini dalam masyarakat, menghasilkan masukan baru, dan kembali menciptakan tuntutan dan atau dukungan baru.
Easton memandang sistem politik sebagai tahapan pembuatan keputusan yang memiliki batasan (misal, semua sistem politik mempunyai batas yang jelas) dan sangat luwes (berubah sesuai kebutuhan). Model sistem politik terdiri dari fungsi input, berupa tuntutan dan dukungan; fungsi pengolahan (conversion); dan fungsi output sebagai hasil dari proses sistem politik, lebih jelasnya seperti berikut ini:
Tahap 1: di dalam sistem politik akan terdapat “tuntutan” untuk “output” tertentu (misal: kebijakan), dan adanya orang atau kelompok mendukung tuntutan tersebut.
Tahap 2: Tuntutan-tuntutan dan kelompok akan berkompetisi (“diproses dalam sistem”), memberikan jalan untuk pengambilan keputusan itu sendiri.
Tahap 3: Setiap keputusan yang dibuat (misal: kebijakan tertentu), akan berinteraksi dengan lingkungannya.
Tahap 4: ketika kebijakan baru berinteraksi dengan lingkungannya, akan menghasilkan tuntutan baru dan kelompok dalam mendukung atau menolak kebijakan tersebut (“feedback”).
Tahap 5, kembali ke tahap 1.
Apabila sistem berfungsi seperti tahapan yang digambarkan, kita akan mendapatkan “sistem politik stabil.” Sedangkan apabila sistem tidak berjalan sesuai tahapan, maka kita akan mendapatkan “sistem politik disfungsional.” Easton menetapkan batasan lingkungan pada sistem politik dimana input dan output senantiasa berada dalam keadaan tetap, seperti tergambar dalam ilustrasi di bawah ini.
Ilustrasi 1. Model Analisa Sistem Politik Easton
Keuntungan metode ini terdapat pada keistimewaannya menggabungkan berbagai aspek dan elemen politik ke dalam teori analisa sistem. Proses penggabungan akan membuka peluang untuk melembagakan aneka realitas politik yang rumit dan kemudian mensistemasikannya dalam sistem, tanpa melupakan politik yang sifatnya multidimensi.
Namun demikian, teori Easton memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena: (1) sifatnya yang mutlak; (2) teori menjunjung tinggi kestabilan, kemudian gagal menjelaskan mengapa sistem dapat hancur atau konflik; (3) teori menolak setiap kejadian atau masukan dari luar yang akan mendistorsi sistem. Dengan kata lain, pendangan Easton menyarankan bahwa setiap sistem politik dapat diisolasi dari yang lainnya (lihat otonomi, kedaulatan); (4) teori ini
3
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
mengingkari keberadaan suatu negara; (5) teori bersifat mekanistik, dengan demikian melupakan diferensiasi sistem yang timbul akibat variasi. (lihat autoriarianianisme).1
Berangkat dari kelemahan tersebut, lahirlah kemudian turunan teori sistem politik Almond dengan pendekatan struktural-fungsional, meninjau sistem politik suatu negara dari struktur dan fungsi institusi yang ada sebagai suatu bagian integral dari sistem politik dunia. Dalam hal ini sistem politik tidak memungkiri adanya pengaruh sistem politik dunia yang dominan seperti halnya negara-negara adidaya, contoh: Amerika Serikat sebagai kekuatan dunia satu-satunya pasca kejatuhan Uni Soviet di tahun 1991.
Oleh karena itu, pendekatan struktural-fungsional sistem politik akan melengkapi pemahaman terhadap sistem politik yang sudah terlebih dulu dirumuskan oleh Easton.
Pendekatan Teori Struktural-Fungsional Sistem Politik
Di tahun 1970-an, ilmuwanpolitik Gabriel Almond dan Bingham Powell memperkenalkan pendekatan struktural-fungsional untuk membandingkan sistem politik (comparative politics). Mereka berargumen bahwa memahami suatu sistem politik, tidak hanya melalui institusinya (atau struktur) saja, melainkan juga fungsi mereka masing-masing. Keduanya juga menekankan bahwa institusi-institusi tersebut harus ditempatkan ke dalam konteks historis yang bermakna dan bergerak dinamis, agar pemahaman dapat lebih jelas. Ide ini berseberangan dengan pendekatan yang muncul dalam lingkup perbandingan politik seperti: teori negara-masyarakat dan teori dependensi.
Almond (1999) mendefinisikan sistem sebagai suatu obyek, memiliki bagian yang dapat digerakan, berinteraksi di dalam suatu lingkungan dengan batas tertentu. Sedangkan sistem politik merupakan suatu kumpulan institusi dan lembaga yang berkecimpung dalam merumuskan dan melaksanakan tujuan bersama masyarakat ataupun kelompok di dalamnya. Pemerintah atau negara merupakan bagian dari pembuat kebijakan dalam sistem politik.
Seperti telah disampaikan sebelumnya, teori ini merupakan turunan dari teori sistem Easton dalam konteks hubungan internasional. Artinya pendekatan struktural-fungsional merupakan suatu pandangan mekanis yang melihat seluruh sistem politik sama pentingnya, yaitu sebagai subyek dari hukum “stimulus dan respon” yang sama—atau input dan output. Pandangan ini juga memberikan perhatian cukup terhadap karakteristik unik dari sistem itu sendiri.
Pendekatan struktural-fungsional sistem disusun dari beberapa komponen kunci, termasuk kelompok kepentingan, partai politik, lembaga eksekutif, legislatif, birokrasi, dan peradilan. Menurut Almond, hampir seluruh negara di jaman moderen ini memiliki keenam macam struktur politik tersebut. Selain struktur, Almond memperlihatkan bahwa sistem politik terdiri dari berbagai fungsi, seperti sosialisasi politik, rekrutmen, dan komunikasi.
Sosialisasi politik merujuk pada bagaimana suatu masyarakat mewariskan nilai dan kepercayaan untuk generasi selanjutnya, biasanya melibatkan keluarga, sekolah, media, perkumpulan religius, dan aneka macam struktur politik yang membangun, menegakan, dan mentransform pentingnya perilaku politik dalam masyarakat. Dalam terminologi politik, sosialisasi politik merupakan proses, dimana masyarakat menanamkan nilai-nilai kebajikan bermasyarakat, atau prinsip kebiasaan menjadi warga negara yang efektif. Rekrutmen mewakili proses dimana sistem politik menghasilkan kepentingan, pertemuan, dan partisipasi dari warga negara, untuk memilih atau menunjuk orang untuk melakukan aktifitas politik dan duduk dalam kantor pemerintahan. Dan komunikasi mengacu pada bagaimana suatu sistem menyampaikan nilai-nilai dan informasi melalui berbagai struktur yang menyusun sistem politik.2
1 Systems theory in political science. Diakses tanggal 19 Februari 2007, http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_theory_in_political_science
2 Structural functionalism. Diakses pada 19 Februari 2007, http://en.wikipedia.org/wiki/Structural-functionalism 4
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
Dalam sistem politik Almond, kedudukan pemerintah sangat vital, mulai dari membangun dan mengoperasikan sistem pendidikan, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sampai terjun dalam peperangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, pemerintah memiliki lembaga-lembaga khusus yang disebut struktur, seperti parlemen, birokrasi, lembaga administratif, dan pengadilan, yang melakukan fungsi khusus pula, sehingga pemerintah dapat dengan leluasa merumuskan, melaksanakan, dan menegakan kebijakan.
Agar lebih jelas, sistem politik Almond dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini.
Ilustrasi 2. Pendekatan Struktural Fungsional Sistem Politik Almond
Pengetahuan mengenai keenam macam struktur politik tersebut belum dapat menerangkan sistem politik apapun, selain memperlakukannya sebagai entitas yang berdiri sendiri, namun belum mencapai tahap interaksi. Untuk itu, lingkungan perlu tercipta lebih dahulu sebagai konteks memahami keberadaan struktur politik, misalnya negara Indonesia seperti ilustrasi berikut ini.
Ilustrasi 3. Struktur dalam Sistem Politik Indonesia
Sumber: Almond, Strom (1999)3
Interaksi tiap bagian dalam struktur akan memunculkan kekhasan corak dan perilaku dalam menyikapi lingkungannya, yang disebut fungsi. Tidak ada dua negara identik dalam menjalankan fungsi tiap struktur, seperti halnya Amerika Serikat dan Cina memiliki parlemen, namun cara kerja parlemen mereka amatlah berlainan. Agar lebih jelas, interaksi antar berbagai fungsi dalam struktur kelembagaan di dalam sistem politik Indonesia dengan sistem politik negara lain dapat disimak pada ilustrasi berikut:
3 Almond, Strom (1999)
5
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
Ilustrasi 4. Fungsi dalam Sistem Politik Indonesia ©2007 SispolinSTIA RatriSISTEM POLITIK DAN FUNGSIChinaChinaAustraliaAustraliaMalaysiaMalaysiaASASArt Art PembImplKepKepKebKeb&AjudArt Art PembImplKepKepKebKeb&AjudLingkunganDomestikInputOutputOutputFungsiSistemSoc RecCommFungsiSistemSoc RecCommFormulasiKebijakanEkstraksiKebijakanDistribusiKebijakanFeedback
Sumber: Almond, Strom (1999)4
Struktur harus dikaitkan dengan fungsi, sehingga kita dapat memahami bagaimana fungsi berproses dalam menghasilkan kebijakan dan kinerja. Fungsi proses terdiri dari urutan aktifitas yang dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan dan implementasinya dalam tiap sistem politik, antara lain: artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, pembuatan kebijakan, dan implementasi dan penegakan kebijakan. Proses fungsi perlu dipelajari karena mereka memainkan peranan dalam mengarahkan pembuatan kebijakan. Sebelum kebijakan dirumuskan, beberapa individu ataupun kelompok dalam pemerintahan atau masyarakat harus memutuskan apa yang mereka butuhkan dan harapkan dari politik. Proses politik dimulai ketika kepentingan tersebut diungkapkan atau diartikulasikan.
Agar bekerja efektif, proses harus memadukan tuntutan (agregasi) ke dalam alternatif pilihan, seperti pajak lebih tinggi atau rendah atau jaminan sosial lebih tinggi atau kurang, dimana dukungan politik dapat dimobilisasi. Alternatif pilihan kebijakan kemudian disertakan. Siapapun yang mengawasi pemerintahan akan mendukung salah satu, baru kemudian pembuatan kebijakan mendapatkan legitimasi. Kebijakan harus ditegakkan dan diimplementasikan, dan apabila ada yang mempertanyakan ataupun melanggar harus melalui proses pengadilan.5
Namun demikian, Almond menyadari bahwa pendekatan struktural-fungsional dalam memahami sistem masih banyak kekurangan. Almond kemudian mencontohkan hasil penelitian Theda Scokpol, mengenai studi sistem politik mencari penyebab terjadinya revolusi dengan mengamati perubahan politik di berbagai negara melalui perbandingan lembaga-lembaga yang ada pada periode historis ataupun rejim pemerintahan yang berbeda,6 sebagai alternatif, disamping pendekatan dynamic developmental atau pendekatan dinamika pembangunan sebagai pelengkap pendekatan struktural fungsional dalam memahami sistem politik.
Namun demikian, pendekatan struktural-fungsional ternyata belum cukup lengkap dalam menjelaskan fenomena perubahan politik yang ada. Faktor budaya politik (political culture) sebagai bagian penting dari sistem politik yang sangat berkaitan erat dengan sejarah perjalanan suatu bangsa. Terpisah dari siapa yang memaknai dan mendominasi bahasa sejarah, tetap nilai-nilai historis akan berperan penting sebagai pertanda lahirnya suatu peradaban ataupun budaya masyarakat tertentu.
Oleh karena itu penggabungan antara pendekatan analisa sistem, pendekatan struktural-fungsional dengan sejarah akan melengkapi pemahaman kita akan sistem politik Indonesia yang sedang dipelajari. Sehingga struktur dan fungsi terkandung dalam sistem politik sekarang: partai
4 Ibid, Almond, Strom (1999).
5 Almond, Strom, p. 40.
6 Lihat Theda Scokpol, States and Social Revolutions (New York: Cambridge University Press, 1979), melanjutkan teori mengenai terjadinya revolusi Tocqueville yang membandingkan masa sebelum dan setelah revolusi di Perancis, dengan membandingkan sebab-sebab terjadinya revolusi pada old regime di negara seperti Perancis, Russia, dan Cina. 6
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
politik; kelompok kepentingan; lembaga eksekutif, lembaga legislatif; jajaran birokrasi; dan lembaga pengadilan7 dapat kita prediksi kecenderungannya di masa mendatang.
Peran Penting Sejarah dalam Sistem Politik Indonesia
Peran penting sejarah dalam memahami sistem politik sangat berkaitan dengan faktor lingkungan. Perubahan lingkungan sebagai batas ruang lingkup sistem politik merupakan hasil bentukan budaya yang terdapat di dalam maupun di luar sistem.
Budaya sendiri merupakan peristiwa sejarah yang menggambarkan pola perilaku, cita rasa, yang dirasakan, ditanamkan, diwariskan, dari generasi satu ke generasi lainnya. Dengan demikian sangatlah naif apabila kita menganalisa sistem politik sekarang tanpa paham akar sejarahnya. Karena yang akan kita dapatkan hanyalah analisa sempit yang tidak dapat memberikan sumbangsih bagi kepentingan perbaikan sistem politik di masa depan.
Pendekatan historical institutionalism analysis yang dikemukakan oleh Paul Pierson dan Theda Scockpol (2000), ilmuwan politik dari Harvard University, merupakan alternatif pendekatan teori politik behavioralisme dan rasionalisme yang sangat mengutamakan metodologi empirik dalam mengamati perubahan pada pemerintahan, politik, dan kebijakan publik. Menurut Scockpol, ciri dari pendekatan historical institutionalisme terletak pada upaya mencari jawaban terhadap pertanyaan besar dan substantif yang biasanya menjadi perhatian publik maupun para ilmuwan politik.
Sebagai contoh, behavioralis terkadang luput mengamati bahwa keseragaman pola tingkah laku individu dalam berpartisipasi secara sukarela dalam suatu organisasi atau mencoblos dalam pemilihan umum, dapat berbeda maknanya tergantung dari organisasi atau institusi apa yang dipilih pada satu negara ataupun periode tertentu. Sedangkan pakar rationalis berpandangan bahwa model yang mereka dukung sangatlah umum, bahkan ketika mereka berbicara tentang berbagai jenis institusi yang sangat berbeda.
Berbeda dengan dua pendekatan sebelumnya, historical institusional memandang penting penting artinya waktu, mengkhusukan pada alur berpikir dan melacak transformasi dan proses dari berbagai ukuran dan waktu. Pendekatan ini mengalanisis konteks dan hipotesis makro tentang perpaduan dampak dari institusi dan proses daripada hanya mempelajari satu institusi pada satu periode waktu saja dalam rangka memahami pemerintahan, politik, dan kebijakan publik. Oleh karena itu, pendekatan historical institusional tidak ragu untuk menggali sejarah sebagai pelengkap pendekatan yang fokus pada analisis data dalam periode waktu singkat. 8
Pentingnya sejarah juga diakui oleh para Indonesianis (ahli Indonesia) seperti Herbert Feith, dalam mempelajari sistem politik Indonesia. Dalam mengaplikasikan sejarah dalam sistem politik Indonesia, Feith menggunakan teori sistem struktural-fungsional dengan empat pendekatan, antara lain:
1. masa sebelum tahun 1950-an, mempelajari Indonesia dari sudut politik dan administrasi kolonial, termasuk organisasi dan perjuangan politik kaum bumiputra,
2. masa pemerintahan Soekarno, tahun 1950-an sampai pertengahan tahun 1960-an, ahli politik Indonesia asal Amerika Serikat, J. Kahin, menawarkan konsep baru dengan berfokur pada tingkah laku politik kaum bumiputera dalam gerakan nasionalisme dan revolusi,
3. masa setelah tahun 1960-an, dengan tokohnya Clifford Geertz, mempelajari sifat-sifat dari tingkah laku politik anggota masyarakat yang lebih luas. Konsep Geertz
7 Gabriel Almond, Powell, Strom, and Dalton, 1999
8 Historical Institutionalism In Contemporary Political Science
Paul Pierson And Theda Skocpol
Harvard University, 7
http://raconquista.wordpress.com
ristania@gmail.com
mengaplikasikan pendekatan sosio-kultural terhadap budaya masyarakat jawa dan kaitannya dengan partai politik, melahirkan konsep “politik aliran,”
4. Feith pada akhirnya menggabungkan pendekatan Kahin dengan “mempelajari perkembangan tingkah laku politik elit Indonesia dalam kerangka sejarah, dengan analisa semi-fungsional terhadap pertanyaan pokok, mengapa lembaga-lembaga politik Barat tidak berjalan dengan baik dan akhirnya berantakan.”9
Sehingga, dalam mempelajari sistem politik Indonesia masa sekarang, perlu mengetahui peranan institusi-institusi dalam masa transisi pemerintahan Indonesia. Kegagalan sistem dalam pendekatan yang menggabungkan struktural-fungsional dan sejarah, bukan merupakan tanggung jawab individu sebagai aktor penggerak suatu lembaga, akan tetapi lebih karena pola yang terus menerus diwariskan atau lebih keras, diindoktrinasikan, kepada sistem.
Pada akhirnya, apabila sistem politik harus berubah, institusi-institusi yang ada perlu dirumuskan kembali tingkat kepentingan dan fungsinya di masa depan dengan memperhatikan kegagalan-kegagalan mereka di masa lalu sebagai input. Singkat kata, input berupa desakan, tuntutan, dan dukungan lingkungan nasional dan internasional, seyogyanya memperhatikan latar belakang sejarah mengapa input tersebut ada.
9 Arbi Sanit, Sistem Politik Indonesia: Penghampiran dan Lingkungan (Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FIS-UI, 1980), hal. 4-5. 8

Kamis, 03 Juni 2010

The Meaning Of Life Is Me

Maybe you're all right about the definition of the meaning of a life that has many meanings in it, but I appeal to you all for the reason of any definition of the title above. Why do I say "The Meaning Of Life Is Me", because I feel and do all that which I consider practical complete within myself, why .....!!!? That was in because I was also one of you "HUMAN" which was created to think, feel, and perform.
This is not addressed to me but to us as social beings are interdependent with each other. And you also can say the same thing like me. This is a great motivator i build the form of words for the souls that fell apart and which are always complaining to the life and almost never know what it is-grateful thanks of every everything that we've given and received for this from anyone in particular " GOD and OUR PARENTS "who always gave selflessly and only one request from the " GOD " and " OUR PARENTS "are kept and still is dedicated to anyone who so far has given us life and that shows us a life that we live so far until we admit, and in view of the high in front of all other social beings with our requirement to remain in the path / track.
One more thing you need to be in the know is if we are now in a lot of people liked it so much the one who will hate us, therefore, is still competing in reaping the truth and do not behave stupid to be arrogant when we are at the top and try to look down, because sometimes that can fly under sped up so it can become the lowest left behind.
Eliminate all our prejudices and around us throw away apathetic souls, and souls capable of harming ourselves and the crowd like "Authoritarian, discriminatory, racist, Fascist, hedonists, etc. .. '. And so was the people who are critical and responsive and agile in a situation that may need our conditions justified. Keep looking at it objectively and subjectively made was a reference to obtain a full trust of everyone, because the trust is not something that should be said but in a consistently prove that all our right things can be realized as planned.
Develop a dream as a matter of motivation becomes a theory that can be remembered well by all parts during the current theory, accompanied by actual deeds and admit the truth lies in the eyes all over the earth.
Core and conclusions from the above arguments is that you may pledged "The Meaning Of Life Is Me" in your own cause, if you are able to transform themselves into better as expected before we know things are delicious but bad for us, and certainly need to change the process. It is this process that is a challenge or test a variety of life forms, places, and the time we unknowingly beginning the journey of life begins.





Just prepare yourself with some plans for a better tomorrow in this life we have.

Cheer's.............

Selasa, 01 Juni 2010

Jejaring Sosial Dunia Maya

Banyak Sudah dari kita untuk melakukan kontak sosial kepada siapa saja yang kita kenal mau pun yang tidak, bermula dari uraian isi hati sampai bertukar pikiran terhadap siapa yang kritis terhadap apa yang kita uraikan di setiap posting kita yang kita publish.

Menurutku juga dalam hal ini merupakan tempat dimana setiap orang yang kita anggap tertutup di dalam melakoni kehidupannya namun di dalam jejaring dunia maya ini mereka dapat melarutkan setiap isi hati dan mampu untuk menuangkan setiap pendapat yang dimana sangat lah bermanfaat bagi kita semua.

Sebenarnya hal ini dapat membantu kita dalam segala hal seperti melakukan hubungan langsung dengan sanak keluarga kita yang kita rasa sangat lah jauh, kita bisa melepas rindu bersama, juga dapat membangun diri seseorang menjadi lebih terbuka dan kritis atau tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekeliling.

Akan tetapi mengapa suatu hal yang positif selalu saja di salah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mulai dari masalah penculikkan terhadap orang-orang dengan motif-motif yang tak tentu, hingga merambat menjadi pemicu perang antar agama dunia yang dimana di dalam suatu situs jejaring sosial melakukan sayembara dalam menggambarkan wajah seorang Nabi dari salah satu agama terkemuka di atas dunia.

Sejujurnya aku mengakui bahwasannya diriku ini adalah seorang MUSLIM sejati namun aku tidak lah terlalu fanatik, akan tetapi jika ada pemicu seperti di atas jujur aku juga marah terhadap orang yang melakukan hal tersebut, dan yang menjadi pertanyaanku adalah " mengapa dia mahu untuk melakukan hal tersebut, atas dasar motif seperti apa dia mahu melakukan hal tersebut ", namun semua kembali kediri kita sendiri untuk menyikapinya secara dewasa untuk tidak termakan hasuttan atau suatu tindakkan yang menjadi provokator. Anggap saja mereka yang melakukan hal bodoh seperti itu merupakan orang-orang yang memiliki kedangkalan dalam berpikir dan hanya bisa mencari suatu sensasi dengan cara yang dapat meruntuhkan harga dirinya, juga mereka itu merupakan orang-orang yang pengecut yang dimana hanya berani melakukan tindakkan abnormal di dalam komunitasnya saja namun tak pernah berani bertanggung jawab terhadap segala sesuatu tindakkan bodohnya.








Cheer's......................................