bismillah

Kamis, 27 Mei 2010

APA KAH INI ITU....?

Apa itu “anarkisme”? apa itu “anarki”? siapa sih para “anarkis” itu?

Anarkisme adalah sebuah ide tentang hidup dengan cara yang lebih baik. Sedangkan Anarki adalah sebuah cara untuk hidup.

Anarkisme
menganggap bahwa pemerintahan ( Negara ) itu bukan saja tidak
diperlukan tapi juga berbahaya. Para anarkis adalah mereka yang
mempercayai anarkisme dan memiliki hasrat untuk hidup di dalam anarki
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para leluhur kita dulu. Mereka
yang mempercayai pemerintahan ( seperti kaum liberal, Marxis,
Konservatif, sosialis dan fasis ) dijuluki sebagai “statist.”

Awalnya
anarkisme mungkin terkesan sangat negatif – karena oposisinya yang
mentah. Namun sebenarnya, para anarkis memiliki banyak ide positif
mengenai hidup di dalam sebuah masyarakat tanpa pemerintahan. Tidak
seperti para Marxis, Liberal dan konservatif, mereka sama sekali tidak
menawarkan sebuah cetak biru dari masyarakat.

Apakah para anarkis itu adalah “bomb thrower”?

Tidak
– setidaknya apabila kita membandingkannya dengan Pemerintah Amerika
Serikat, yang lebih sering melempar bom ke Iraq setiap harinya
dibanding para anarkis di dalam 150 tahun aktifitas gerakan mereka.
Kenapa sih kita tidak pernah mendengar julukan “bomb throwing
president”? mana yang lebih berbahaya jika para anarkis yang melempar
bom dengan kapasitas individual yang setara dengan militer Amerika
Serikat yang vertikal dan dominan?

Para anarkis telah aktif
bertahun-tahun di berbagai Negara, di bawah pemerintahan otokratik
sampai ke pemerintahan yang demokratik. Kadang ketika berada di dalam
kondisi akut yang represif, beberapa anarkis merasa relevan untuk
melempar bom. Namun banyak pengecualian untuk aksi semacam ini.
Stereotip “anarkis pelempar bom” tersebut di buat oleh politisi dan
jurnalis di akhir abad 19, dan sampai sekarang mereka masih sering
menggunakannya, bahkan julukan tersebut adalah sesuatu yang terlalu
dilebih-lebihkan.

Apakah pernah ada tatanan masyarakat anarkis yang benar-benar bekerja?

Ya,
ribuan dari tatanan masyarakat anarkis pernah bekerja. Pada permulaan
sejuta tahun ataupun lebih, seluruh manusia hidup sebagai
‘hunter-gatherers’ di dalam kelompok-kelompok kecil yang egaliter,
tanpa ada hirarki maupun otoritas. Mereka ini adalah para leluhur kita.
Masyarakat anarkis pernah sukses, kalau tidak, cukup diragukan
keseluruhan dari kita sekarang ada disini. Negara baru berumur beberapa
ribu tahun, dan memakan waktu cukup lama bagi Negara untuk
menyingkirkan ‘masyarakat anarkis yang terakhir,’ seperti para San (
Bushmen ), para orang-orang kerdil dan suku Aborigin Australia.

Tapi bukankah kita tidak dapat kembali ke dalam cara hidup semacam itu?

Hampir
semua dari pada anarkis akan setuju dengan pendapat tersebut. Namun
bagi para anarkis, untuk mempelajari masyarakat semacam ini, tetap
menjadi sebuah pembuka mata yang dapat kita manfaatkan dari ide-ide
mereka yang berguna seperti: kerjasama, individualisme, dan sistem
sukarela yang di praktekan oleh masyarakat tersebut. Ambil satu contoh,
para anarkis dan ‘tribesmen’ seringkali memiliki metode resolusi
konflik yang sangat efektif termasuk mediasi dan arbitrasi yang tidak
terikat. Metode-metode mereka seringkali berhasil daripada sistem legal
kita, karena keluarga, persahabatan, lingkungan para tetangga yang
berselisih akan mencoba saling mendamaikan dan dibantu oleh kepercayaan
dan simpati diantara mereka, lalu mencari resolusi yang masuk akal dari
masalah yang dihadapi. Di tahun 1970an dan 80an, akademisi mengamati
bahwa beberapa ahli mencoba mentransplantasikan metode semacam ini ke
dalam sistem legal Amerika. Namun secara alami transplantasi ini
pelan-pelan menghilang, karena metode semacam ini hanya dapat berhasil
di sebuah masyarakat yang bebas.

Para anarkis itu naïf: mereka pikir sifat alami manusia itu pada dasarnya baik.

Tidak
seperti itu. memang benar bahwa anarkis menolak ide-ide moral maupun
dosa besar. Ide-ide semacam ini kepunyaan dari agama dimana kebanyakan
orang tidak lagi mempercayainya. Tapi anarkis juga tidak sepenuhnya
percaya bahwa sifat alami manusia itu pada dasarnya baik. Mereka
melihat manusia sebagaimana tindakannya. Kenyataannya adalah manusia
bebas dari segala macam ‘esensi’ ( sifat alami ). Kita yang hidup di
dalam kapitalisme dan sekutunya, yaitu Negara, adalah orang-orang yang
tidak memiliki kesempatan untuk menjadi apapun yang kita inginkan.

Meskipun
para anarkis seringkali memperlihatkan bentuk moral yang baik di dalam
masyarakat, sebanyak mereka terlihat memiliki kepentingan yang
tercerahkan. Anarkisme bukanlah doktrin pengorbanan diri, walau banyak
dari para anarkis berjuang dan mati dikarenakan apa yang mereka
percayai. Para anarkis mempercayai bahwa memperjuangkan basis mendasar
dari ide mereka akan menciptakan kehidupan yang lebih baik kepada semua
orang.

Tapi bagaimana kamu mempercayai kalau orang-orang
tidak akan saling mengorbankan satu sama lain tanpa adanya kendali
Negara akan kejahatan?

Apabila kamu tidak percaya kalau
orang-orang biasa tidak akan mengorbankan satu sama lain, lalu
bagaimana bisa kamu percaya kalau Negara tidak akan mengorbankan kita
semua? Apakah mereka yang berada di kekuasaan adalah orang-orang yang
tidak mementingkan diri sendiri, penuh dedikasi dan lebih superior dari
orang-orang yang mereka kuasai? Semakin kamu memiliki kepercayaan
kepada sesamamu, semakin banyak alasan bagimu untuk menjadi seorang
anarkis. Dibawah anarki, kekuasaan disebarkan dan direduksi. Setiap
orang memiliki satu, dan tidak ada satupun yang memiliki lebih. Dibawah
Negara, kekuasaan dikonsentrasikan, dan kebanyakan masyarakat tidak
memilikinya sama sekali. Bentuk kekuasaan seperti apa yang akan kamu
lawan?

Tapi—realistis ajalah—apa yang bisa terjadi kalau polisi itu nggak ada?

Sebagaimana
seorang anarkis Allen Thornton mengamati, “bisnis polisi bukanlah untuk
melindungi; bisnis mereka adalah balas dendam.” Mari lupakan Batman
yang mengelilingi kota dengan memerangi kejahatan yang sedang terjadi.
Patroli polisi tidak mencegah kejahatan atau menangkap kriminal. Ketika
patroli polisi berhenti diam-diam di lingkungan masyarakat kota Kansas,
rating kejahatan masih berada di peringkat yang sama. Namun ketika
masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan mereka dan saling
memperingati akan kejahatan, penjahat akan memilih lingkungan
masyarakat yang hanya dijagai polisi. Bagi para kriminal daerah seperti
itu tidak terlalu beresiko.

Tapi Negara modern telah
sedemikian dalam terlibat di dalam peraturan keseharian. Hampir setiap
aktifitas memiliki semacam hubungan dengan peraturan Negara.

Memang
benar – tapi ketika kamu memikirkannya lagi, kehidupan sehari-hari kita
hampir semuanya adalah anarkis. Cukup jarang kamu menemui polisi
kecuali ketika mereka sedang menilangmu karena mengemudi terlalu cepat.
Perencanaan sukarela dan saling mengerti hadir di hampir semua
aktifitas. Sebagaimana anarkis Rudolph Rocker menulisnya: “fakta bahwa
di bawah despotisme pun hubungan personal manusia dengan
sahabat-sahabatnya direncanakan dengan persetujuan yang bebas dan
kerjasama yang solider, tanpa hubungan semacam ini kehidupan sosial
tidak mungkin terjadi.”

Kehidupan keluarga, membeli dan menjual,
persahabatan, penyembahan, seks, dan waktu luang adalah anarkis. Bahkan
ditempat kerja, yang dilihat oleh para anarkis sebagai bagian dari
Negara, para pekerja masih dapat bekerjasama diam-diam, terlepas dari
genggaman bos, dengan tujuan untuk meminimalisir dan juga agar cepat
menyelesaikan pekerjaan. Beberapa orang mengatakan kalau anarki itu
tidak bekerja. Namun segala hal yang dikerjakan Negara berada di dalam
sebuah fondasi anarki, bahkan di ranah ekonomi.

Bukankah para anarkis itu ateis? Kebanyakan orang bukanlah ateis.

Kamu
tidak perlu menjadi seorang ateis untuk menjadi anarkis. Anarkis
menghargai semua kepercayaan pribadi individu. Secara historis,
kebanyakan anarkis menjadi ateis karena institusi agama dalam sejarah
selalu menjadi sekutu dari Negara, dan juga karena mencegah orang-orang
berpikir untuk dirinya sendiri. Semua anarkis menolak aliansi tidak
suci antara agama dan Negara dimanapun itu, entah di Iran, Israel,
ataupun di Amerika Serikat. Tapi ada juga anarkis-anarkis religius yang
inspiratif seperti para anarkis Kristen ( Leo Tolstoy, Dorothy Day ),
anarkis yahudi ( Paul Goodman ), anarkis muslim ( Hakim Bey ), dan para
anarkis yang menganut pagan dan kepercayaan-kepercayaan relijius timur
lainnya.

Budaya?

Anarkisme selalu menjadi
inspirasi bagi individu-individu kreatif yang memperkaya budaya.
Penyair anarkis seperti Percy Bysshe Shelley, William Blake, Arthur
Rimbaud dan Lawrence Ferlinghetti. Essais anarkis Amerika seperti Henry
David Thoreau dan di abad 20 seperti, si anarkis katolik Dorothy Day,
Paul Goodman, dan Alex Comfort ( The Joy of Sex). Anarkis akademisi
seperti ahli linguistik Noam Chomsky, sejarawan Howard Zinn, dan
anthropologis A.R Radcliffe-Brown dan Pierre Clastres. Terlalu banyak
Sastrawan anarkis di dalam daftar, mungkin yang lebih dikenal seperti
Leo Tolstoy, Oscar Wilde, dan Mary Shelley ( penulis Frankenstein ).
Pelukis anarkis seperti Gustav Courbet, Georges Seurat, Camille
Pisarro, dan Jackson Pollock. Anarkis-anarkis kreatif lainnya seperti
musisi John Cage, John Lennon, dan band CRASS, masih banyak lagi.

Misalnya
pendapatmu tepat bahwa anarki itu adalah sebuah cara hidup yang lebih
daripada sistem (Negara) yang ada sekarang ini, bagaimana kamu dapat
menyingkirkannya apabila Negara memang sekuat dan seopresif seperti
yang kamu bilang tadi?

Para anarkis selalu memikirkan pertanyaan
seperti ini. Dan mereka tidak memiliki jawaban yang mudah. Di Spanyol,
pada tahun 1936 kaum anarkis mencapai jumlah jutaan orang dan militer
sedang mengusahakan kudeta, mereka membantu pekerja mengambil alih
pabrik-pabrik dan secara bersamaan melawan fasis di garda depan. Mereka
juga membantuk petani-petani untuk membentuk kolektif-kolektif di
desa-desa. Para anarkis juga melakukannya di Ukraina sekitar tahun
1918-1920, dimana mereka terpaksa harus melawan tentara Czar dan
Komunis. Namun cara-cara tersebut bukan lagi cara yang akan digunakan
kalau kita ingin menyingkirkan sistem di abad 21 ini.

Apabila
mempertimbangkan revolusi-revolusi yang menyingkirkan komunisme di
Eropa bagian timur, banyak kekerasan dan kematian yang terjadi,
kejadian ini melebihi Negara-negara lainnya. Tapi apa yang dapat
menurunkan para politisi, birokrat, dan jendral-jendral—musuh-musuh
yang sama yang kita hadapi—hanya karena mayoritas dari populasi menolak
untuk bekerja atau melakukan apapun yang akan membuat sistem yang sudah
busuk ini untuk terus berjalan. Apa yang bisa dilakukan oleh
pemimpin-pemimpin di Moskow ataupun Warsaw ketika ini terjadi,
menjatuhkan bom nuklir ke diri mereka sendiri? Membunuh semua pekerja
yang bekerja demi kehidupan mereka?

Kebanyakan anarkis telah
lama mempercayai metode yang mereka sebut sebagai ‘pemogokan
besar-besaran’ dapat menjadi bagian penting untuk menyingkirkan negara.
Yaitu, suatu penolakan atas kerja secara kolektif.

Jika kalian semua menentang pemerintahan, kalian pasti menentang demokrasi.

Apabila
demokrasi berarti masyarakat mengambil kendali atas hidup kita sendiri,
maka semua anarkis adalah, sebagaimana yang dikatakan seorang anarkis
Amerika Benjamin Tucker sebagai, “demokrat Jeffersonian yang tidak
pengecut” – satu-satunya demokrat yang sejati. Namun itu bukanlah
demokrasi sebenarnya. Di kehidupan nyata, sebagian orang ( di Amerika,
hanya segelintir orang ) memilih para politisi yang akan megnendalikan
kehidupan kita dan membuat peraturan-peraturan dengan menggunakan
birokrat-birokrat yang tidak dipilih juga polisi untuk menjalankannya
tanpa mempertimbangkan apakah mayoritas menyetujuinya atau tidak.

Sebagaimana
yang pernah ditulis oleh filsuf Perancis Rosseau ( bukan anarkis ), di
dalam demokrasi, masyarakat hanya bebas di saat mereka memilih, dan di
momen-momen selain itu mereka adalah budak-budak pemerintah. Dan para
politisi di kantor juga para birokrat biasanya berada di dalam kendali
yang kuat dari bisnis-bisnis besar, bahkan seringkali dibawah kendali
bisnis-bisnis yang mempunyai kepentingan tertentu. Semua orang
mengetahui fakta ini. Tapi sebagian orang terus-menerus mendiamkannya
karena mereka juga mendapatkan keuntungan dari para pemegang
kekuasaaan. Yang lain tetap mendiamkannya karena mereka tahu kalau
protes itu sia-sia dan mereka beresiko di cap sebagai “ekstrimis” atau
bahkan “anarkis” (!) jika memang seperti ini, demokrasi memang hebat ya!

Well,
kalau kamu tidak memilih petugas pemerintahan untuk membuat keputusan,
jadi siapa yang akan melakukan hal tersebut? Jangan bilang kalo kamu
akan mengatakan kalau semua orang bebas melakukan apa saja yang mereka
inginkan tanpa mempertimbangkan yang lain.

Kaum anarkis memiliki
banyak ide mengenai bagaimana keputusan akan diciptakan di dalam sebuah
masyarakat yang bersifat sukarela dan kooperatif. Kebanyakan anarkis
percaya kalau masyarakat seperti ini harus berbasis komunitas lokal
yang cukup kecil agar orang-orang saling mengenal satu sama lain, atau
setidaknya orang-orang akan menjalin pertalian seperti keluarga,
persahabatan, dan berbagi pandangan maupun kepentingan satu dengan yang
lainnya. Dan karena ini adalah sebuah komunitas lokal, masyarakat akan
memiliki pengetahuan bersama atas komunitas dan lingkungan mereka.
Mereka akan menyadari bahwa mereka harus hidup dengan konsekuensi atas
keputusan yang mereka buat. Tidak seperti politisi dan birokrat yang
memutuskannya untuk masyarkat ( yang bahkan tidak mereka kenal ).

Para
anarkis percaya bahwa keputusan harus selalu dibuat di dalam level
sekecil mungkin. Setiap keputusan dimana para individu bisa
memutuskannya untuk diri mereka sendiri, tanpa mencampuri keputusan
individu lainnya, yang juga harus membuat keputusan mereka sendiri.
Setiap keputusan yang dibuat oleh kelompok kecil ( seperti keluarga,
konrgregasi relijius, organ-pekerja, etc ) sekali lagi adalah keputusan
mereka sendiri dan tidak diperkenankan mencampuri keputusan kelompok
yang lain. Keputusan-keputusan antar kelompok yang menyebabkan benturan
yang signifikan, jika benar-benar dikhawatirkan oleh semuanya, dapat
membentuk sebuah dewan ekstra untuk bertemu dan menangani masalah.

Dewan
komunitas semacam ini bukanlah legislator. Tidak ada satupun yang
dipilih. Masyarakat harus berbicara untuk diri mereka sendiri. Dan
ketika mereka akan membicarakan isu lebih spesifik disitu, mereka cukup
sadar bahwa bagi mereka, menang bukanlah, sebagaimana yang dikatakan
oleh pelatih grup sepak bola Vince Lombardi, “segala-galanya.” Mereka
menginginkan semua orang untuk menang. Mereka menghargai pertemanan
mereka dengan tetangga. Yang harus mereka lakukan, pertama, mereduksi
kesalahpahaman yang ada dan mengklarifikasikan isu. Seringkali tindakan
semacam ini sudah cukup untuk menghasilkan persetujuan. Jika itu memang
tidak cukup, mereka dapat melakukan kompromi. Namun seringkali tindakan
pertama sudah cukup. Jika memang tidak dapat berjalan sama sekali,
dewan dapat menunda isu, selama isu ini tidak membutuhkan keputusan
yang cepat, agar keseluruhan komunitas dapat merefleksikannya dan
mendiskusikan masalah tersebut di pertemuan selanjutnya. Jika
benar-benar gagal, komunitas yang harus menemukan jalan apakah masih
ada jalan bagi mayoritas dan minoritas untuk berpisah dalam sementara
waktu, maka keduanya harus mengajukan apa yang mereka inginkan mengenai
hal tersebut.

Apabila semua itu telah dilakukan, dan memang
gagal, jika masyarakat memiliki perbedaan isu yang tidak dapat
disatukan, maka minoritas memiliki dua pilihan. Dapat bergabung dengan
mayoritas, untuk kali ini, karena keharmonisan komunitas lebih penting
dari isu yang di perjuangkan. Mungkin mayoritas dapat menegosiasikan
keputusan minoritas mengenai hal yang lain. Jika ini gagal juga, dan
jika isunya memang sangat penting bagi minoritas, solusi yang mungkin
adalah memisahkan diri, seperti yang dilakukan oleh Negara-negara
bagian Amerika (Connecticut, Rhode Island, Vermont, Kentucky, Maine,
Utah, West Virginia, etc ). Apabila pemisahan diri mereka ini bukanlah
sebuah alasan menentang statisme, maka ini tidak menentang anarki. Ini
bukanlah kegagalan bagi anarki, karena komunitas yang baru akan
menciptakan kembali anarki. Anarki bukanlah sistem yang sempurna –
hanya saja lebih baik dari yang lainnya.

Kita tidak dapat memuaskan kepentingan dan kemauan kita pada level lokal saja

Mungkin
tidak semuanya, tapi ada bukti dari arkeologi bahwa pernah terjadi
perdagangan jarak-jauh, lebih dari ratusan bahkan ribuan mil, di era
prasejarah yang anarkis di Eropa. Masyarakat primitif anarkis pernah
dikunjungi oleh ahli anthropologi di abad 20, seperti para
‘hunter-gatherer’ San ( Bushmen) dan suku tribal Trobriand, melakukan
perdagangan semacam ini dalam hubungan dagang antar individu – meskipun
hubungan semacam ini lebih seperti saling memberi daripada yang kita
pikir sekarang sebagai kepentingan dagang. Anarki yang telah
dipraktekan tidak pernah bergantung pada self-suffiisiensi lokal yang
total. Namun banyak dari anarkis modern menegaskan bahwa komunitas dan
daerah-daerah, harus bisa menjadi seself-suffisien mungkin, agar tidak
bergantung pada bagian yang luar yang jauh. Bahkan dengan teknologi
modern, yang seringkali di desain untuk memperbesar pasar komersil
dengan menghancurkan self-suffisiensi, sebagaimana pemerintah dan
korporasi menginginkan lemahnya self-suffisiensi lokal lebih dari yang
kita tahu.

Satu definisi dari “anarki” adalah kekacauan. Bukankah seperti itu wajah anarki yang sebenarnya—kekacauan?

Pierre-Joseph
Proudhon, orang pertama yang mengaku dirinya seorang anarkis, menulis
bahwa “kebebasan adalah ibu, bukanlah anak perempuan dari tatanan.”
Tatanan anarkis lebih superior daripada tatanan Negara karena anarki
bukanlah sebuah sistem hukum yang koersif, tatanan ini sesimpel
bagaimana masyarakat dapat mengenal satu sama lain dan memutuskan
bagaimana mereka akan hidup bersama-sama. Tatanan anarkis berdasarkan
persetujuan dan perspektif bersama.

Kapan sih filosofi anarkisme diformulasikan?

Beberapa
anarkis berpendapat bahwa ide-ide anarkis telah diekspresikan oleh
Diogenes kaum Cynic pada peradaban Yunani Kuno, oleh Lao Tse di era
China Kuno, dan beberapa mistik medieval juga selama abad 17 di Inggris
ketika terjadi perang sipil. Namun anarkisme modern dimulai dengan
William Godwin dengan tulisannya Political Justice yang diterbitkan di
Inggris di tahun 1793. Di bangkitkan kembali oleh Proudhon di tahun
1840 ( dalam tulisan What is Property? ). Dia menginspirasikan gerakan
anarkis diantara pekerja-pekerja Perancis. Max Stirner dengan tulisan
The Ego and His Own (1844) dipertimbangkan sebagai pencerahan dari
egoisme yang menjadi basis mendasar nilai-nilai anarkis. Seorang
Amerika, Josiah Warren, secara independen mencapai ide yang sama di
jaman yang sama dan menginspirasikan sebuah gerakan skala besar untuk
mencapai komunitas utopian. Ide-ide anarkis dikembangkan oleh
revolusioner Russia Mikhail Bakunin dan juga oleh ilmuwan Russia Peter
Kropotkin. Para anarkis berharap ide-ide mereka berkembang seiring
berubahnya dunia.

Para revolusioner ini terkesan mirip sekali dengan Komunisme, yang tidak diinginkan orang banyak.

Kaum
anarkis dan Marxis telah menjadi musuh semenjak tahun 1860. Meski
kadang-kadang mereka bekerja sama melawan musuh bersama-sama seperti
Czarist selana revolusi Russia dan fasis Spanyol selama perang sipil
Spanyol, dan para komunis selalu mengkhianati anarkis. Dari Karl Marx
sampai Joseph Stalin, kaum Marxis selalu mencela anarkisme.

Beberapa
anarkis, pengikut Kropotkin, menjuluki diri mereka sebagai “komunis” –
namun bukan Komunis. Namun mereka membedakan komunisme yang mereka
praktikan, yang di organisasikan dari bawah – pengambil-alihan tanah,
fasilitas dilakukan secara sukarela dan mereka bekerja di komunitas
lokal dimana orang-orang saling mengenal satu sama lain – Berbeda
dengan Komunisme yang dipaksa melalui Negara, menasionalisasi tanah dan
fasilitas produksi, menolak semua bentuk otonomi lokal, dan mereduksi
para pekerja menjadi pegawai-pegawai Negara. Apakah kedua sistem ini
kurang berbeda?

Kaum anarkis menerima dan bahkan berpartisipasi
di dalam kejatuhan Komunisme Eropa. Beberapa anarkis dari luar membantu
para oposisi blok timur – sebagaimana yang tidak pernah dilakukan oleh
pemerintah AS – selama bertahun-tahun. Para anarkis sekarang justru
banyak aktif di Negara-negara bekas pendudukan Komunis.

Kejatuhan
Komunis memang banyak menjatuhkan imej kiri-Amerika, tapi bukan para
anarkis, banyak dari para anarkis sendiri tidak menganggap diri mereka
sebagai orang kiri. Anarkis sudah ada sebelum Marxisme dan masih ada
setelahnya.

Bukankah para anarkis menggunakan kekerasan?

Kaum
anarkis tidak sebrutal kaum demokrat, republikan, liberal dan
konservatif. Orang-orang ini tampak tidak berbahaya karena mereka
menggunakan Negara untuk melaksanakan semua pekerjaan kotornya – untuk
menggunakan kekerasan demi kepentingan mereka. Kekerasan tetaplah
kekerasan. Menggunakan seragam atau mengibarkan sebuah bendera tidak
dapat merubah definisinya. Negara adalah defiinisi dari kekerasan itu
sendiri. Tanpa menggunakan kekerasan yang mereka gunakan kepada leluhur
anarkis kita – para ‘hunter-gatherers’ dan petani – tidak akan pernah
ada yang namanya Negara sekarang ini. Beberapa anarkis memang
menghalalkan kekerasan – tapi seluruh bentuk Negara melakukan kekerasan
setiap harinya.

Beberapa anarkis, di dalam tradisi Tolstoy,
adalah pasifis dan menolak kekerasan secara prinsip. Sejumlah kecil
anarkis percaya strategi untuk melawan Negara dengan kekerasan.
Kebanyakan anarkis percaya akan mekanisme mempertahankan diri juga
menghalalkan beberapa tingkat penggunaan kekerasan di dalam situasi
revolusioner.

Isu sebenarnya bukanlah pro kekerasan melawan
anti-kekerasan. Tapi aksi langsung. Para anarkis percaya bahwa
masyarakat – seluruh masyarakat – harus memutuskan nasib mereka ke
tangan mereka sendiri, secara individu maupun kolektif, entah melakukan
sesuatu yang legal ataupun illegal, entah itu harus dicapai dengan
kekerasan atau tanpa-kekerasan.

Apa sih struktur sosial sebenarnya dari sebuah masyarakat yang anarkis?

Kebanyakan anarkis belum benar-benar “yakin.” Karena dunia akan menjadi sangat berbeda setelah pemerintahan telah dihapuskan.

Kaum
anarkis tidak biasanya menawarkan cetak biru, tapi mereka menawarkan
cara-cara menuju hal tersebut. Mereka berpendapat bahwa ‘mutual aid’ –
kerjasama dibanding kompetisi – adalah basis yang utama di dalam
kehidupan sosial. Mereka adalah individualis di dalam sudut pandang
dimana mereka berpendapat bahwa masyarakat eksis demi kepentingan
individual, bukannya sebaliknya. Mereka menawarkan desentralisasi, yang
berarti fondasi dari masyarakat haruslah lokal, komunitas yang
berhubungan langsung. Komunitas seperti ini lalu difederasikan – di
dalam hubungan saling menguntungkan – namun hanya untuk
mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas yang bisa dikerjakan oleh
komunitas lokal. Desentralisasi anarkis memutar-balikan hirarki
atas-kebawah. Sekarang ini, semakin tinggi level dari pemerintahan,
semakin besar kekuasaannya. Dibawah anarki, level tinggi dari
organisasi bukanlah pemerintah sama sekali. Mereka tidak memiliki
kekuatan koersif, dan semakin tinggi levelnya, semakin sedikit tanggung
jawab yang akan di delegasikan ke mereka dari bawah. Namun tetap, para
anarkis tetap waspada apabila federasi berubah menjadi birokratik dan
statis. Kita semua adalah utopian tapi juga realis. Karena itu kita
harus memonitor federasi sedekat-dekatnya. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Thomas Jefferson, “kewaspadaan yang abadi adalah harga dari
kemerdekaan.”

Kata-kata akhir?

Winston Churchill,
seorang politisi alkoholik penyakitan dari Inggris dan penjahat perang,
pernah menulis bahwa “demokrasi adalah sistem terburuk bagi pemerintah,
kecuali untuk yang lainnya.” Anarki adalah sistem terburuk bagi
masyarakat – kecuali yang lainnya. Sejauh ini, semua peradaban
(masyarakat Negara) telah runtuh dan disukseskan oleh masyarakat
anarkis. Masyarakat Negara tidak stabil secara inheren. Cepat atau
lambat, peradaban kita juga akan runtuh. Tidaklah terlalu dini untuk
mulai berpikir mengenai pengganti dari masyarakat ini. Para anarkis
telah memikirkannya lebih dari 200 tahun. Kami punya sebuah awal. Kami
mengundangmu untuk mengeksplorasi ide-ide kami – dan untuk bergabung
dengan kami di dalam usaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang
lebih baik.

Sumber:Jurnal Anti Otoritarian serta bsahabat yang menyokong perkembangan blog ini..

Terima Kasih..



Cheer's.......

Welcome


Clock widget by Widgia

Rabu, 26 Mei 2010

SAMPAH... dalam tanda kutip...

Moral ketengan, meng-agung"kan manusia layak'a Dewa di syurga, manusia berfilosofi hanya untuk diri mereka sendiri, membawa massa dengan jumlah yang berlimpah hanya untuk di jadikan tameng di mana dia suatu saat membutuhkan naungan, tak perduli benar atau salah, asalkan jauh dari bahasa sumpah serapah yang dilambungkan kepadanya.
Menghibur demi segepok lembaran yang tak seberapa, semua itu d lakukan bukan lah dikarenakan keinginan birahi, akan tetapi keadaan lah yang memaksa untuk menjatuhkan harga diri menjadi tak berarti di mata manusia" munafik yang selalu menertawai dan memperlakukan dengan melupakan tindakkan moral pancasila.
Bergaya ala mafia, kantong tebal tak ternilai harga, menggandeng dua selir dengan vulgar jemari bermain penuh irama menjalar kesetiap titik rawan, sembari menyelipkan beberapa lembaran, telah membuktikan lembaran saku lah yang kini memperbudak kehidupan.

Sekian.....

Cheer's................................

ironisasi kehidupan..

terkekang asa yang selalu menghantui kehidupan dikala penyesalan datang secara perlahan.
kendati pun bertaubat sangat berat, karena segala tindakkan sudah dikatakan sangat lah terlambat.
beban terus menekan, cobaan berdatangan, Tuhan menunjukkan kekuasaan tak memberikan kesempatan.
optimis berevolusi menjadi sebuah pesimis, jalani kehidupan dengan hati yang terkikis seraya nasib yang menangis tiada habis.
menghindar bukan lah tujuan semula, sedangkan melawan dan menghadapi merupakan langkah menuju kekalahan.
serba salah semua menyalah memilih jalan pintas yang dimana menurutnya dianggap pantas.

BOOMBERMAN era Globalisasi

BOOMBERMAN era globalisasi...


terlalu bebas dengan tindakkan radikal yang selalu telak menjatuhkan lawan tanpa mental. membuang hati nurani dan berani mengorbankan agama, ras, serta suku bangsa. melupakan moto perdamaian dunia yang selalu dijunjung tinggi oleh khalayak selama ini. terus menebarkan terror layaknya virus H1N1 yang slalu merambat kesluruh penjuru tanpa ada sedikit pun rasa kasihan di dalam diri. radikalisme ataukah terrorisme yang kau anut, apakah yang sebenarnya selama ini yang kau inginkan, semua bertanya-tanya kenapa..?
berpikir aku sejenak ada apa dengan mereka-mereka yang selalu menerror kehidupan orang lain yang dimana mereka sendiri tidak mengenalnya...?
apakah mungkin semua pelaku pem-BOMan itu sendiri sampai saat ini pun juga sama seperti kita yang tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, mengapa harus menerror dengan cara membawa nama agama, ras, dan suku bangsa...?
aku yakin ini semua pastilah sebuah bentuk kambing hitam yang diinginkan oleh orang-orang tertentu yang mungkin saja tadinya ini semua merupakan dendam pribadi yang pada akhirnya menjadi sebuah penyesalan personalia karena target yang di tuju kini meleset, ironisnya ialah orang-orang yang tak berdosa lah yang kini harus menimbang imbas akibatnya..
dan aku juga yakin sipelaku juga pada akhirnya pastilah menyesali segala perbuatannya selama dia hidup di dunia..

that's only one thing y'all should to be know mothafucka'zzzzxxxxx boomberman...
"BAHKAN NABI SAJA MASIH MAU UNTUK MENOLONG DAN MELINDUNGI ORANG YAHUDI"

dimana letak kebersamaan yang selama ini kita anut untuk kedepan....

Kecewa aku...?
ya iya lah aku kecewa...
karena apa...?
lihat saja sendiri...
apanya yang mesti dilihat....?
selama ini negara kita itu dipandang sebelah mata oleh dunia namun semenjak era chrisis global kemarin ini banyak negara tetangga kocar kacir dibuatnya, akan tetapi hanya negara kita yang paling tenang menghadapinya, karena negara kita sudah meng-antisipasi semua ha ini akan terjadi...
namun ironisnya lihat saja sendiri...?
apa itu...?
ya itu lah jadi apa lagi...?
BOM, iya...?
ya iya lah BOM...
iya ya... kenapa sech mereka mau melakukan hal tersebut...?
ntah lah ya... tanya kan saja pada mereka...?
yaaaa mereka'a pada kemana semua...? pada gk kelihatan tuch...? kenapa ya...?
biasaaaaaa lah... itu hanya sekilas tindakkan pengecut yang dimana mereka berani berbuat namun tak berani bertanggung jawab... hahaa sungguh memalukan kan...?
huahahahhaa... iya ya.... sungguh memalukan dan sangat tidak mengerti apa itu arti Hak Asasi Manusia...
kalau lah mereka itu ISLAM...
aku rasa mereka Bukan lah orang ISLAM sungguhan akan tetapi orang-orang yang selalu termakan DOKTRINISASI dari pihak luar maupun dalam negeri... dan yang aku denger kata'a orang-orang kya itu sekolah'a pada lulusan university ternama semua, di luar negeri lagi... emang tamatan apaan sech mereka, perakit hardware ya...?
hahahaha....

huahahhahaahhahaha.......
ntah lah...
yang pasti semua itu hanya mereka dan TUHAN kita lah yang mengetahui...


Cheer's.....

PS:
JUJUR AKU ISLAM NAMUN AKU SELALU MENGHARGAI HAK ORANG LAIN TIDAK SEPERTI MEREKA YANG RADIKAL DAN BEROTAK DANGKAL...
BUAT PARA TERRORIST JUMPAI AKU KALAU KALIAN EMANG BERANI...
AKU GAK TAKUT KARENA MASIH ADA ALLAH SWT BERSAMAKU DISINI...

WASSALAM......


Cheer's..........

Kemerdekaanku – Kemerdekaanmu

Kemerdekaanku – Kemerdekaanmu


MERDEKA………………………….!!!!!!!!
!!!!!!!!


Senang hari ini aku rasakan, semarak kibaran sangsaka Merah – Putih di sepanjang jalan yang membentang.

Haru terasa yang diikut sertakan bumbu semangat jiwa sang Pemuda – Pemudi dari setiap kalangan Ras Suku Bangsa yang ada.

64 Tahun sudah kita lewati bersama.

Banyak kisah yang sudah terjalin di antara kita, suka - duka tinggi bersama alami semua yang ada.

Kini bukan saatnya kita berperang dengan menggunakan amunisi yang memakan korban jiwa.

Kembangkan lah Edukasi demi menjaga harga diri sang Ibu Pertiwi.

Perluas inovasi dan imajinasi melalui kreatifitas yang tiada henti, yang kini menjadi Potensi di dalam diri ini.

Singsingkan lenga baju, bersama kita menuju ke kehidupan baru yang dengan senantiasa menunggu di ujung penjuru.

Mari bersama kita wujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya, bukan karena Negara kita ini lemah dalam hal materi, akan tetapi hingga sekarang mereka masih saja memandang sebelah mata terhadap kita.

Mari bersama kita memberantas Kebodohan dan Kemisikinan yang kini sedang menjangkit teman – teman kita yang masih tertinggal jauh di pelosok Negeri ini yang hingga kini belum terjamah oleh tangan – tangan sang penguasa.

Maaf sebelumnya bagi semua, bukan maksudku untuk menjatuhkan menurunkan semangat juang yang kini sedang kita rasakan…!!!

Akan tetapi hal ini aku sampaikan agar sluruh Bangsa INDONESIA dapat merasakan apa itu yang dinamaka KEMERDEKAAN.

Mari kita sambungkan JURANG PEMISAH diantara kita demi menjaga kebersamaan dan nasib BANGSA kedepan.

MERDEKA………………………….!!!!!!!!!!!!!!!!

BLANK PAGE " D'MEANING OF LIFE "

ma' life neva' goin' down fo' anything unuseless of ma' life..
ma' pass is so bad bad baders...
but i don't wanna forget about that, i'm gonna makin test of ma' life from GOD ON HEAVEN..
thnx GOD, because you i'm stillin' hea'...
and i'm proud to be YOUR SLAVE Foeva' endeva'...

a lots peoples want me down, but i'm still strenght...
i don't give a shit fo' anything y'all hate me or want to hit me..
just hit me if that can make ya laught, hate if that can make ya fun or happy, buuuuut i'll neva' let ya go down, i'll make ya be a better life then...

i have some songs fo' all peoples like this..

"New Shiiiiite"

I BELIEVE, IN GOD ON HEAVEN.
WE HAVE A LIVE ABSOLUTLY, WE DIE THEN.
NO MORE LIFE FO' DA SECOND.
WHEN YOU DIE.
YOU'LL GOT NO CHANCE.


"WHEN YOU PASSSED AWAY"

BEING WASTE THEIR TIME AWAY.
BY ATTENDING TO WORLDLY AFFAIRS.
HOW MANY REALY CARE.
TO CULTIVATE BEFORE THEY DEATH.

ONCE AGAIN WASTE THEY TIME.
PLEASE BE MINDFULL OF GOD.
JUST AS THOUGH YOUR TRYING TO SAVE.
YOUR LEAD FROM BURNING.


ma' friends looked me like they neva' want me goin' to da hilltop of da world...
they're have know i'm da talent multifunction..
some says, i'm a mofo showed up to everybody..
but i think i'm not..
damn man, what da hell with y'all guys....
why y'all don't like me..
but it's no matter to me, 'cause da matter is, i like make a friend with all peoples don't like me hea'..
so i can be know what ma ' fault of my mine this a long time i have been a human..

thnx..

Cheer's..

LABILISME

Mungkin ini merupakan judulku yang pertama.....

Ini hanya lah sebuah definisi dariku pribadi terhadap sebuah kata yang dimana sangat membuatku penasaran hingga sekarang, dan kata tersebut ialah "LABIL" sebelum aku memulai semua artikel yang akan terlampir nantinya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan juga tak luput dari kata maaf sebesar-besarnya dariku apa bila memiliki kesalahan kata yang di sengaja atau pun tidak di sengaja...

Start over now....

Labil merupakan sebuah prilaku sikap dari diri seseorang yang dimana di anggap tak pernah memiliki pendirian tetap atau mungkin juga bisa di katakan dengan sebutan kasarnya yaitu PlinPlan, dan ini juga merupakan salah satu kejelekkan dari sebuah sifat setiap insani yang dimana insan tersebut selalu memiliki keraguan terhadap setiap keputusan di dalam hidupnya.

Ini semua tak dapat lagi kita pungkiri kalau bawasannya semua sifat ini memang lah sangat mendominasi dari setiap tingkah dan prilaku yang kita miliki, munafik jika kita mengatakan selalu komitmen dan selalu konsisten terhadap segala tindakkan dan semua kata-kata yang telah terucap dari mulut kita sendiri, malu hukumnya jika mengatakan hal yang sedemikian sakral tafsirannya. Kita manusia pastilah takkan pernah luput dari yang namanya kesalahan dalam menjalani hidup yang selalu di ikut sertakan beragam pilihan di dalamnya dan tidak hanya satu atau dua pilihan yang telah kita alami selama ini melainkan lebih dari apa yang kita bayangkan, ironis memang jika kita kini telah mengetahuinya di akhir perjalanan, dan oleh karena hal tersebut lah yang mampu memicu rasa penyesalan di dalam diri sehingga mampu mengubah sesuatu yang kita anggap optimis menjadi pesimis di dalam menjalani suatu kehidupan.

mangapa demikian..?
karena memang itu lah yang terjadi sama kita selama ini kan...?
hidup manusia itu labil, terkadang..
hehe..
tapi bagiku ini fakta dan nyata, serta tak asing lagi bagi kita untuk didengarkan.
memang sech manusia itu hidup pasti memiliki tujuan, namun terkadang menentukan pilihan hidup itu sangat lah sulit dan dapat membuat kita menjadi serba salah dalam menentukan pilihan.
hidup di antara dua pilihan saja kita sulit untuk menentukan, mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita, tapi ini hidup dan itu semua nyata, bayangkan saja ada berapa banyak pilihan di dalam hidup kita, tidak hanya kanan dan kiri, melainkan atas, bawah, depan, dan belakang..
hidup itu memang indah, namun keindahan iu lah yang terkadang dapat membuat kita menjadi labil dalam menentukan kehidupan..
hehe..
kita bisa saja sukses kedepan, tapi tak berarti kesusesan kita itu merupakan suatu hal yang selama ini kita harapkan..
karena apa..?
yaaaa karena selama ini kita hanya melakukan segala sesuatu hanya karena sebuah tuntutan dari pihak yang lebih berwenang dari keluarga kita atau orang lain yang sangat berpengaruh bagi kehidupan kita..

oleh karena itu lah kenapa aku katakan hidup itu terkadang sulit untuk di tebak jalannya..
namun ini semua hanya lh sebuah asumsi dari diriku..
apa bila ada kesalahan dari notesku ini kalian para pembaca boleh kok untuk mengkritik, namun jangan lupa untuk memberikan saran ya..
kita disini bukan hanya untuk berdebat melainkan untuk menambah wawasan kita untuk saling sharing tentang beberapa ilmu pengetahuan kita di dunia ini..

dan aku juga ingin menganjurkan aku membuat Notes ini bukan karena aku merasa labil dan selalu pasrah terhadap sebuah kehidupan akan tetapi aku ini hanya ingin membangun sebuah referensi dari sebuah kehidupan dan ingin mengembangkan sebuah teori ku sendiri..

Contohnya:
Karl Marx...
banyak orang mengagung-agungkan paham dan teori"a..
namun di dalam ilmu pengetahuan, bukan kah setiap orang bisa saja membuat teori tersendiri, lalu mengapa banyak orang selalu membenarkan teori'a (Karl Marx), sementara kita di ciptakan di dunia ini di bekali sebuah akal dan hati untuk berpikir serta bertindak..
berarti aku juga gk salah kan..
dan bukan aku menganggap teori dia (Karl Marx) itu salah, tidak.. dia (Karl marx) juga ada benar'a koq, akan tetapi aku disini hanya ingin menyadarkan kalian semua kalo kita di ciptakan untuk berpikir buat diri kita dan sekeliling kita, yang dimana bagi kita sangat lah berpengaruh bagi kehidupan kita..




Karl Marx Vs Me


So i'm bagin y'all one thing " Just Be Use " keep it real and making large your optimistic foe' better life than you have.....


Cheer's....